Sunday, February 26, 2012

Friday, February 24, 2012

Dia, aku dan kata


Ada kata yang belum terlisankan...
Rapi, tersimpan di sini, di sudut kecil hati ini...
Lama sudah, kupikir itu akan usang, lalu hilang...
Nyatanya ia tetap ada, terjaga...
Untuknya,
ya,, hanya dia ...
February 2012

This beautiful picture from here

Ini bukan tentang saya,

Karena memang saya tak pandai menyimpan kata...
Kau yang di sana, pasti kau meng-iya-kan ketidakpandaianku ini...
Ssssttt.. Tolong jangan bilang siapa-siapa tentang kata itu, dulu. hihihiii...
Dan untuk yang sedang menyimpan kata, ah, saya tak tau harus bilang apa .... ^_^

Thursday, February 23, 2012

Tentang sedikit waktu yang telah dan akan terlewati lalu berhenti?

Tak ada sarapan berita pagi ini. Terlalu capek melihat orang-orang nun jauh di ibu kota sana berdebat, saling menyalahkan, menuduh, merasa jujur, merasa benar, tak ada yang salah. Lalu siapa sebenarnya yang salah di sandiwara yang dipertontonkan berbulan-bulan ini? Kami? Para penonton? Huuhh..

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Pagi ini , om saya, suami dari sepupunya mama meninggal dunia. Saya turut brduka cita atas meninggalnya suami, ayah tercinta dari sepupu-sepupu saya, Irta, Amat dan Abi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, dan semoga almarhum Om Iwan diberikan tempat yang layak di sisi Allah Swt. Aamiin.
3 digit angka berukuran kecil di sudut kanan screen notbuk ku , 7.40.. ketika jari-jariku mulai berdansa dengan irama yang tak jelas di atas tuts-tuts putih ini. 5 menit yang lalu, nina (masih ingat kan?) adik saya berangkat ke kampus. Mengejar kuliah pagi. Jangan cuma capek, tapi saya harap semoga dirimu pulang bawa ilmu juga.. hhahaaa..
Kuliah pagi. Jam 8. Hmmm, 2 bulan sudah saya tak lagi merasakan berangkat ke kampus sebelum jam 8. Kemudian ber-heboh2 riaa ketemu teman-teman di depan kelas, nyontek tugaas sebelum sang dosen tiba, dan lalu menguap berjamaah ketika kuliah sedang berjalan.
Waktu terlalu cepat berlalu, ataukah hari-hari saya yang hampir selalu menyenangkan bersama manusia-manusia yang berjudul sahabat. Sehingga, 3 tahun-an sepertinya bukan waktu yang lama...
Ah, saya teringat sesuatu (Jangan langsung lari ke syahrinii). Note seorang sahabat, uyu, pencuri kenangan. Ya, kami berdua sering diam-diam mencuri kenangan untuk kami miliki sendiri. Ketika ingatan-ingatan yang lain mungkin buram karena tertindis cerita-cerita baru, kami tidak.

ada detik-detik yang dengan diam-diam ku kantongi dan tanpa kalian sadari...
aku menyimpannya jauh didalam brankas baja didasar hatiku.
jadi ketika kalian tak lagi bersamaku, aku masih dapat membuka dan kembali menatapnya lekat...
lagi-lagi tanpa kalian sadari, apalagi mencurinya dariku...
mungkin otakku bisa lumpuh, tapi yakinlah bahwa hatiku takkan mati untuk mengenang kalian, sahabat...
maret, 2011

take this picture here



Uyu, kita semua masih punya banyak waktu kan??

Masih bisa tambah stok kenangan curian yang laiiiin... :)
Ah, tapi 3 bulan ke depan nanti, kau pasti punya kenangan yang baru dengan teman-teman poskomu !
Pisahkan ! Awas tercampur ! Hohohoo...
Weeiitss, 1 lg, Tolong nah, habis baca ini, Jangan lagi sms , *sa sayang kau, nenk *


Have a great Thursday, readers !

Sunday, February 19, 2012

orang tua, surga untuk anak dan sebaliknya :)


Seorang ibu kaget ketika ia dipanggil ke sekolah berkaitan dengan perilaku anaknya yang masih berusia sepuluh tahun. Menurut sang guru, si anak mengalami kemunduran dalam berbicara dan bersikap, sehingga cenderung membuat kesal teman-temannya. Beberapa hari kemudian laporan senada juga diberikan oleh tetangganya, bahwa si anak telah mengejek anaknya sehingga mereka sempat saling pukul.
Tentu saja bagi si ibu hal itu merupakan masalah serius, ia berdiskusi dengan suaminya. Mereka sepakat untuk mengajak sang anak berdialog mengenai penyebab munculnya sikap yang tidak diharapkan baik di rumah maupun sekolah.
Awalnya, si anak hanya terdiam. Namun, ibu dan ayahnya terus meyakinkan bahwa ayah, ibu, juga gurunya di sekolah bermaksud membantu. Mereka tidak ingin sang anak bersikap yang menyebabkan orang lain tidak nyaman, karena hal itu hanya akan membuat dirinya tidak nyaman juga. Ketidakmampuan membangun hubungan sosial dengan teman dan lingkungan akan merugikan diri sendiri.
Si anak dengan tangisan sesal akhirnya berkata, “Aku berbicara kasar karena mengikuti teman-teman di sekitar rumah.” Rumah keluarga itu memang berada di lingkungan kampung yang terbiasa berbicara kasar, sedangkan orang tua mereka cenderung membiarkan.
Ibunya berkata, “Nah, kalau tahu penyebabnya dari anak-anak itu, apa yang harus dilakukan?”
“Aku jangan sering main dengan mereka,” ujar si anak. “Makanya bunda jangan sering pulang malam supaya pulang sekolah kita buat kegiatan di dalam rumah, jadi aku tidak main sama anak-anak itu,” tambahnya. Si anak juga menyarankan untuk tidak memakai jasa pembantu rumah tanggal, karena salah satu pengaruh buruk berbicara kasar juga datang dari dalam rumahnya sendiri, yaitu dari pembantunya.

Si ibu merenung, ia menyadari bahwa ia harus mengambil langkah yang cukup besar. Sebagai ibu tiga anak yang masih kecil, dan bekerja di luar rumah tentu tidak mudah. Ia pun memutuskan untuk bekerja setengah hari sekaligus tidak lagi menggunakan jasa pembantu rumah tangga.
Rencana pun disusun. Pergantian tahun baru Hijriah dijadikan momen yang tepat untuk melakukan perubahan. Si anak berkata bahwa ia akan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Adik-adiknya pun dilibatkan, mereka berbagi tugas. Si anak bertugas menyiram bunga, mengepel lantai, serta sekali-kali ikut membantu memasak. Adik perempuannya yang berusia delapan tahun bertugas memasak nasi, menyapu lantai, dan menata meja makan. Sedangkan si kecil yang berusia 3 tahun diminta membereskan mainannya sendiri, menyimpan baju, dan piring kotor di tempatnya.
Hari-hari pun dimulai, tentu saja tak selalu mudah. Ada masa transisi dari kondisi sebelumnya yang biasa sering dibantu, menjadi serba dikerjakan sendiri. Namun, mereka semua bertekad untuk menghadapi semua konsekuensinya.
Seiring perjalanan waktu, si ibu kaget melihat begitu banyak perubahan. Karena banyak kegiatan di dalam rumah, si anak jarang bermain di luar. Si anak berbicara dan bersikap lebih baik, kemandirian, tanggung jawabnya lebih berkembang, bahkan ia menjadi lebih empati kepada orang tuanya karena melihat orangtuanya begitu kerja keras mengerjakan semuanya.
Si ibu pun makin menyadari bahwa tidak mungkin orang tua mengharapkan perubahan pada anaknya jika perubahan itu tidak dimulai dari diri mereka sendiri.*Ida S. Widayanti

Cerita di atas adalah copy-an dari artikel berjudul Perubahan Anak Perubahan Orang Tua, ‘Jendela Keluarga’ Suara Hidayatullah Edisi 09| XXIII | Januari 2011 ( Dehh, edisi lama ternyata ;) ).


Dari cerita ini pula, semakin jelas pelajaran yang saya dapatkan sebelumnya. Sehingga saya bisa sedikit menguraikan pelajaran-pelajaran itu ke 6 point di bawah ini.

1. Lingkungan bisa membentuk cara berbicara, cara berpikir, dan bahkan bisa membentuk kepribadian seseorang. Dalam kasus ini seorang anak 10 tahun. Ia menjadi kasar karena seringnya bermain dan bergaul dengan anak-anak di lingkungannya yang notabene memang berbicara kasar. Ini dikarenakan anak-anak yang memang sangat cepat menyerap dan meng-copy apa yang ia dengar dan lihat. Sangat dibutuhkan perhatian orang tua untuk memantau pergaulan dan tontonan anak.

2. Ya ! Orang tua. Orang tua lah yang harusnya menjadi tempat pertama bagi anak-anaknya untuk belajar. Dari anda lah harusnya anak mengetahui hal yang benar dan salah. Sehingga anak mempunyai bekal yang selalu ada dalam kepalanya ketika ia bertemu dunia luar, baik secara langsung ataupun melalui media yang sekarang semakin berkembang. Tanamkan secara baik-baik, alasan kenapa begini , begitu. Ingat, anak adalah titipan AllahSWT, ada pertanggungjawaban anda sebagai orang tua kelak.

3. Tanggung Jawab. Ternyata anak dapat dibekali tanggung jawab dari usia dini. Ajarkan bagaimana konsekuensi selalu ada di belakang apa yang ia perbuat. Dengan contoh-contoh yang mudah dimengerti tentunya. Sehingga ia bisa berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan.

4. Anak, bahkan anak kecil sekalipun adalah manusia yang dikaruniakan otak oleh Allah SWT, sehingga tak ada yang salah dengan mengajak anak berbicara, berdiskusi dan sharing dengannya. Jangan kunci hak anak untuk mengeluarkan pendapatnya. Tanamkan ke dalam pemikiran dan hati mereka bahwa anda selalu ada dan siap untuk menjadi pendengarnya, tentunya dengan tak lupa menanamkan cara menyampaikan yang baik dan sopan. Sehingga ketika ada kebingungan, kebimbangan, ataupun masalah, andalah orang yang pertama ia beritahu. Jadilah tempat curhat yang selalu menyamankan perasaan anak anda.

5. Bahwa memaksa anak untuk berubah ke arah lebih baik haruslah terlebih dahulu dimulai dari diri anda sebagai orang tua. “ Nak, udah jam 1o, tidur sana” .. “ Loh, papa juga belum tidur?saya juga donk”... waduh, maaf, ini pengalaman pribadi, hehehehe. Waktu kecil dulu papa sering menyuruh saya tidur duluan, sedangkan beliau masih belum tidur juga. Ya, kebanyakan anak mengikuti perilaku orang tua nya. “ Buah tak pernah jatuh jauh dari pohonnya kan?? Jadilah idola yang baik untuk anak-anak anda, contoh bagi mereka, andalah dulu yang pertama harus berubah, maka anda akan tersenyum bahagia dengan perubahan-perubahan dari anak anda.

6. Anak adalah anugerah yang terindah dari Allah SWT. Begitu pun sebaliknya. Jagalah anugerah terindah yang tidak semua orang miliki. Ketika anda jenuh terhadap sikap mereka, sabarlah dan cari cara penyelesaiannya, insha Allah selalu ada kunci untuk tiap masalah. Anak adalah surga orang tua, sebaliknya juga.Bukankah Doa anak shaleh lah yang tak akan pernah putus menolong orang tua nya kelak. Ingin anak shaleh kan ^_^ ? Jadilah orang tua yang shaleh. J

Sepertinya, sungguh nikmat menjadi orang tua. Bersyukurlah anda yang sudah diberikan kesempatan ini, dan saya yakin anda selalu mengucap syukur untuk karunia Allah ini. Untuk karunia dalam hidup yang selalu memanggil anda, ibu, mama, bunda, ayah, papa atau apapun panggilan malaikat-malaikat anda. Untuk senyum, tawa, dan tangis merengek meminta kepada anda, untuk pelukan, cium, dan langkah-langkah kecil mereka yang berlari menuju anda, surga mereka. Besarkan mereka dengan cinta kasih Sang Maha Pengasih, sehingga mereka pun menjadi surga anda, aamiin ya Rabbal alaamiin.


Mohon maaf, saya memakai ‘anda’ , bukan ‘kita’. Bukan maksud saya untuk mengajarkan atau menggurui hanya saja status saya yang belum menjadi orang tua, sehingga tulisan di atas terlahir dari sudut pandang saya pribadi, dan juga status saya sebagai anak yang selalu bersyukur bisa dititipkan kepada orang tua yang selalu mengajarkan saya. Semoga esok saya juga bisa mengamalkan apa yang sudah saya tulis ini, sehingga ia tak hanya menjadi kata-kata tak berguna, tak bermakna. Dan semoga esok saya juga bisa menjadi orang tua yang kelak bersama-sama dengan anda,orang tua anda, anak anda keluarga anda dan juga tentunya anak saya, orang tua dan keluarga saya, yaa kita semua bersama-sama di surga, insha Allah . Aamiin.
Semoga bermanfaat ! ^_^

Tuesday, February 14, 2012

catatan yang ternyata sedang merindu


Sudah lama rasa ini ada...merusak sel-sel jiwaku...

Terlalu banyak tanda tanya yang ia hadirkan...

Mencari jawaban yang mengikhlaskan otakku untuk menerimanya,

Kadang kutemukan jawabannya, tapi lalu bimbang pun mengikuti di belakangnya...

Tahukah kau, aku tersiksaaa...

Tiap ejaan nafas, perpindahan langkah, kerlingan waktu, pertanyaan-pertanyaan itu bertahta di otakku....

Mereka bahkan bisa merebut senyumku,

Dan menggantinya dengan diam, bimbang, resah...

Ya Allah, tolong aku...


Ya, ternyata Hanya Kau yang bisa menolongku,

Disaat waktu pun tak bisa menarik ku keluar dari semua itu,,,


Ya Rabb, aku merindu,

Aku rindu berada di dekatMu,

Aku rindu mengalunkan namaMu, dalam sunyi, yang hanya Kau yang bisa mendengarnya,

Aku rindu mengadu padaMu,dalam tangisku...

Aku rindu ketenangan yang Kau hadiahkan selalu , dalam tiap perjumpaan kita,

Aku rindu cintaMu, hanya cintaMu,

Ya Allah, aku merindu pada-Mu, tapi, aku malu, apakah Kau juga rindu padaku?



Ya Allah, terimalah aku kembali,

Aku yang terlalu jauh pergi, mencari apa yang sesungguhnya tak ku butuhkan,

Aku yang sesaat tak mendengar seruanMu,

Bismillah, aku pasrahkan semua pada-Mu, Kau yang Maha Pengatur segalanya..

Tentang Pertanyaan-pertanyaan itu, aku yakin Kau akan selalu menolongku, akan ku tulis lalu ku simpan, dan aku yakin dalam pencarianku nanti, akan ada tanganMu yang menuliskan jawabannya.


February 2012, 22:45

Saturday, February 11, 2012

Just for my real soulmate

Assalamu’alaikum,
Alhamdulillah, 11 February 2012 ... Masih sehat, g kurang suatu apapun. J
Kalian juga kan?
Oiy, sebelumnya saya turut berbelasungkawa buat kecelakaan maut Bus Karunia Bakti di Cisarua jumat malam kemarin yang menewaskan 13 orang dan mengakibatkan korban luka lainnya. Semoga semua pihak yang tertimpa musibah ini, dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT, aamiin.
Hari ini saya jd anak tunggal di rumah, cantik sendirian lagi. Hahaay... Eh, ga ding. Ga jd anak tunggal, masih ada Randy, ade’ sepupu saya rupanya juga stay di rumah hari ini , dalam kurung tidur ,hihihii. Langit mendung + angin yang unyu2 memang klop ya dipake buat tepar seharian. Pantas aza, Randy belum siuman sampe jam 13.25 tadi... Ntu mimpi ampe berapa seasoon, bangg ?? pika16

Naaah, ade kuaandung saya yang Cuma sebiji itu, yang ternyata lebih LAKU daripada saya , lagi ngampus, nyari jodoh dia. Ijinkan saya untuk mengenalkan dia pada anda. pika21

Nama nya Nina, Nina Rizka Amalia. Anaknya pemalu. 2 tahun beda umur kami berdua. Mungkin jarak umur kami yang dekat membuat kami jadi seperti teman. Dia jarang menyebut diriku yang besar ini , Kakak. Dan yah, begitu juga saya, tak sering memanggilnya Ade’ . Dan yang lebih parahnya lg, Kami sering bertengkar. Dari jaman bahuela waktu masih unyu nihhh, segala hal kami ributkan. Mulai dari rebutan Baju lah, makanan, maenan, uang, buku, sarung, minyak gosok, kompor, ulekan, kulkas, suami orangg, Ehhh.. whaat ?? Anak kecil jaman kapan maen rebutan ulekan, kompor ampe suamii oraaang, buuu?? Okeh okehh, enyahkann yang tak masuk akal itu. :astig:
Kami sering saling cubit, pukul, tendang eenn saling senggolll, bacoookkk!! Ga terhingga berapa kali orang tua kami, kami buat naik darah untuk menghentikan anak-anaknya yang lagi fighting.
Yah, begitulah kami, sampe umur kepala 2 pun ga banyak yang berubah, kecuali timbangan BB saya plus timbangan frekuensi pertengkaran kami. Bertengkar udah jadi rutinitas, ciin. Kadang saya yang memulai. Saya paling sering marah ke dia hanya gara-gara dia suka ga menyimpan kembali barang-barang saya yang habis dia pakai atau dia meminjam sesuatu dan saya ga kasih ya karena itu tadi, saya mau barang itu harus ada di tempat semula. Kadar emosi saya memang tinggi setinggi tower dekat rumah. Sedangkan dia, tipe anak2 ababil, yang kalo dapat masalah di LUAR RUMAH, pasti orang rumah kena muka cemberutnya. Diajakin ngomong, malaslah, marah2 sendiri, ini menyebalkan menurut saya. Ga ada yang dewasa. Semua hampir masih kaya’ jaman dulu, BEDanya? Ga ada Adu Fisik ! Selebihnya, ga ada yang berubah. Saya masih dengan KETIDAKMAMPUAN menjadi kakak yang baik untuk Nina, dan dia yang MUNGKIN belum dewasa dan bersikap sebagaimana ade ke kakaknya, yang karena memang ga dapat sosok kakak yang seharusnya dari saya.

Oh iya saya pernah kecewa, sama diri saya sendiri. Sebagai kakak saya gagal ketika itu. Waktu itu Nina punya tugas mentranslate materi kuliahnya. Dan dia stres sendiri berhari-hari. Saya baru ngeh pas baca status nya di fesbuk, dia mengeluh dengan tugasnya. Saya, kakaknya yang kebetulan lg kuliah di jurusan pendidikan bhs.Inggris ga pernah di-minta-in tolong buat translate-kan tugasnya ketika itu. Saya tanya ke mama, dan apa kata mama, “Dia malas tanya tugasnya sama kau, karena katanya kau terlalu cerewet”. I can say nothing about thispika24


Dan yang juga saya pikirkan adalah Kesian bgd ya papa sama mama saya dapat anak gede-gede tapi ga da dewasa-dewasanya. Padahal orang tua saya selalu bilang “Nak, kamu itu Cuma berdua, mestinya baku (saling) sayang, besok2 kalo papa sama mama so te ada (sudah ga ada), trus kamu (kalian) masih begini-begini juga,bertengkar terus, siapa yang mau tolong kamu (kalian) kalo ada kesulitan? Itu gunanya sodara, harus baku (saling) bantu, kamu (kalian) mau sampe papa mama mati masih liat kamu baku tengkar (bertengkar) teruuss? ” . Nasehat dari orang tua saya yang bisa menyadarkan kami seketika , dan seketika itu juga kami bisa fighting kembali -_-
:tendang:
Jangan dikira saya ga sayang sama Nina. Saya sayaang kok sama dia. Sayaaang bgd. Buktinya??? Nah , ini dia yang susah. Susah buat saya collect bukti2 kalo saya sayang. Parah kan saya? Apa hanya karena TAKDIR persaudaraan,saya kakaknya trus dia ade’ saya, trus saya bisa bilang saya sayang ade’ saya. Ya Allah, hilang dimana bukti2 itu ? tunggu, coba ingat moment2 yang udah lewat sama dia? Banyak. Tapi ya itu tadi lebih banyak momen pertengkarannnnnyaa.

Ya Allah , kemana waktu yang Kau berikan ? Saya me-rewind kaset hidup saya. 2o tahun saya dan Nina sama-sama, se-rumah, tapi apa? Kami hanya banyak menciptakan ‘sampah’ yang bahkan ga bisa di daur ulang. Ga da gunanya. Kami ga pernah berubah, saya tepatnya. Saya ga bisa jadi kakak yang baik untuk ade’ saya sendiri, ade satu-satunya. Sampe kapan saya harus se-jahat ini, ya Allah? Apa sampai Kau harus memisahkan kami ?


Terpisah??? Saya membayangkan bagaimana kalo tiba-tiba salah satu dari kami ‘pergi’. Na’udzubillah. Begituuuu banyak salah saya sebagai kakaknya. Saya, kakak yang mungkin ga sayang ke ade’nya, yang selalu marah-marah sama dia. ya Allah, saya ga pernah bersyukur punya seorang ade’ yang seharusnya jadi sahabat saya dalam hal apapun, seorang yang harusnya saya bantu dalam tiap susahnya, seorang yang harusnya membutuhkan saya ketika dia ada masalah, seorang yang harusnya bersama saya ketika tertawa , ketika menangis, tapi saya justru lebih sering menyakitinya dengan alasan-alasan yang tak penting. Maafkan saya, de’..



Jangan buat sesal saya jadi tambah parah ya Allah. Ijinkan saya berubah jadi kakak yang baik untuk ade’ saya yang hanya sebiji itu. Ijinkan kami jadi saudara yang saling menyayangi, yang buat org tua bangga dengan ke-AKUR-an kami, yang saling bantu, saling ngasih uang , asal JANGAN saling ngasih jodoh !! aamiin.

Alhamdulillah,Saya pelan-pelan mencoba untuk ‘move’ dari sikap saya yang dulu, dan ajaib nya, ade’ saya juga ikut berubah. Kami jarang bertengkar 2 bulan terakhir ini. Stock sabar saya terus saya pupuk. Dan semoga hasilnya lebih baik nanti.

Nina
Untuk nina, adik saya, Lewat tulisan ini , saya mau bilang, “ Sa minta maaf nah, buat salahku yang dulu-dulu sampe edisi yang terbaru sama kau. Sa sayang kau, karena sebenarnya kita itu satu. Sa minta maaf karena te (ga) bisa jadi kakak yang baik kemarin, tapi sa janji sa bakalan berubah. Sa nda mau di antara kita berdua ada yang menyesal, nanti. Tapi kau juga , jangan marah-marah sendiri, bikin jengkel, tau! Jidat jenongmu itu tambah banyak kerutannya ! hahaha ! oK, kita mulai dari NOL lg pertengkarannya , eh semuanya maksudku.. hahahaa ” ( sumpah, saya MALU kalo harus bilang langsung ke orangnya )
Mungkin ada yang kisahnnya hampir sama dengan kisah saya. Saya ga bermaksud untuk mengajari , menggurui atau malah menasehati. Saya hanya ingin mengajak, Marilah kita sama-sama merenung, memang Bertengkar dengan kakak atau adik adalah hal yang wajar. Yang ga wajar adalah ketika kita bertengkar dengan saudara orang,,hehehe... yang ga wajar adalah ketika hanya si SUBJEKTIF yang ada di kepala, kita menuntut saudara untuk mem-BAIK-i kita, sementara kita belum melakukan ‘BAIK’ itu sendiri. Mari coba untuk mulai semuanya dari diri sendiri. Pikir baik-baik kesalahan kita first, baru liat kesalahan adik atau kakak kita. Dan habis itu kita bakalan sadar, kalo mungkin kita lah sumber masalah nya . Dan juga Jangan Cuma Omong Doank apalagi marah sana-sini sama sodara dan suruh dia berubah, n kita teteup gitu2 aja ga ada perubahan. Action teteeup harus lebih utama. Dan selalulah ingat (utk kakak beradik yang msh belum ketemu jodoh), kalo nanti kita juga bakalan menjalani hidup masing-masing (berkeluarga). Kita akan ‘kehilangan’ saudara kita ketika ia bertemu dengan jodohnya, seseorang yang lebih ber-hak mendapatkan seluruh perhatiannya nanti.
Kita ga mau semuanya terlambat kan?? Menyadari kalo kita sayaaaang bgd sama seseorang ketika dia udah ga ada. Saudara sendiri pula. Aduh, jangan sampe deh. :nangis:
Bismillah, Mari terus saling mengingatkan, saling menegur dan saling membawa ke arah kebaikan, insha Allah semua ada berkahnya. Aamiin.
Titip salam saya buat semua saudara anda. Yang anak tunggal, salamnya buat sahabat2 yang sudah seperti saudara sendiri.heheheee.. Semoga bermanfaat ya...Wassalam...pika21




Thursday, February 09, 2012

Antara Proposal dan Iguana

Assalamualaikumm, Hollaaa....pika21
Haw ar yu ??

Alhamdulillah, chapter I proposal saya (hasil dari merombak proposal jadul yg isinya kesana kemari kaya gasing yang udah mau STOP dari perputarannya) 98 % uudah selesai, Huhuuyy ! trus Chapter 2 & 3 hanya di poles lg sedikkitt, yee Saya makin semangaat! *wooyy, woooyy,, siapa yg nanya, tanteee ??*

Tapi ya , saya juga heran, otak saya dulu kemanaaa?? Apa ada yang pinjam dulu?? Bisa-bisanya saya baru nyadar sekarang kalo isi proposal saya ituu *tiiiiiittt... Mungkin kalo ada orang GALAU yang tiba-tiba baca, dia pasti bakalan langsung nelpon Ambulance trus minta dibukingin kamar khusus pasien Gangguan Perasaan, saking abstraknya isi proposal saya. Huuaaaa... Pertanyaannya, Manusia kurang kerjaan mana yang lg GALAU malah baca proposal ???!!!


Dan yang paling mengerikan untuk dibayangkan adalaaah bagaimana expreesiii dosen mata kuliah yang bersangkutan dulu, pas Beliau meriksa rentetan kalimat saya yang teguh pada pendirian dan tidak mau saling berhubungan dengan kalimat-kalimat lain. Hadeeehh, sudahlah, jangan kau bayangkan, unni ! Bersyukurlah, karena beliau ternyata sehat selalu, dan ga kena gangguan kesehatan apapun karena meriksa proposalmu !

Sebenarnya, malam ini sy pengen lanjutkan perjuangan, tapi gara-gara ade saya yang baru pulang dari rumah sepupunya *weits, sepupunyaa????bukan sepupumuu jg?!!* cerita kalo dia tadi abis maen-maen lagi sama Iguana. Eh, saya jadi kangen sama qiqi, nama ntu Iguana. Dan saya lagi Galau gara2 kangen dia, yang akhirnya buat otak saya blank ga bisa ngetik proposal malam ini. *Buuuukkk! Dapat Lemparan maut kamus Hassan Sadily dari mama*

Seumur-umur saya liat Iguana baru kemaren !!! Dan ini keren buat saya. Yah, mungkin sebagian dari kalian ada yang sering liat, melihara, ato bahkan JELMAAN iguana??*kabuurrr ;p*

Kemaren ntu iguana datang bareng majikannya, Dinda *nama ade sepupu saya yang sekarang udah gede ngalahin saya! Dijamin 100% . Keterangan yang ini PALSU*. Saya lg asik ngetik2 proposal di kamar, tiba2 si Dinda datang,
“Kakaaa uniiiii , am Kaamiinngg” teriaknyaa. (eh, ga ding, Dinda biasa aja pas datang kemaren J )

Dalam kamar saya senang dung, si Dinda datang ke rumah, (dia jarang dibolehin keluar sih)
“ Sama siapa, de’?” Saya baru pasang kuda-kuda mau berdiri , eh Dinda udah masuk kamar, dan muncul di belakang saya dengan Sesuatu yang Ijoooo, Panjaaang dan Kalemm di pundaaaknyaaa dan tiba-tiba ntu anak yang lagi puber2nya langsung mengarahkan hewan melata itu ke arah saya..
“HwWaaaaaaa,Dindaaaaaa,Jangaaaaann,Tolooonggg–tolooooong, Ampuuuuunn, K’unii mintaa kawiiiinn, eh mintaaa maaapp, K’uniiii belumm maau maaatiiii !!!"::(

Ah, Kat Kat Kat. Salah Dialog !
“Hwaaaaaaaa, Dindaaaa !!!! Jangan Dilepassss, takuut K’ uniiiii “ Saya berterriaaak dengaan sekuat tenaga sambil melompat2 ala Wiro Sableng.*Plis, Jangan dibayangkan*
“ Hahahaaaaaa, ini Iguana yang waktu itu saya bilang sama kk uni” Katanya dengan muka tanpa dosa.
“Iyaa,, tapi gendong ulang dung. Jangan dilepaaas!” saya ketakutan.

Si Iguana yang pendiam , kalemm, ga banyak omoong itu pun anteng2 aja di pundak Dinda. Weits, Biasanya yang Cuma liat cicak, kadal, tokke, ato ga buaya darat, eh bisa ketemu sama Iguana. Berasa ketemu artiis saya. *Saya dan Naluri Ndesoo saya*
“ De’ , nda menggigit dia? “
“ Ai, menggigit ini, kk uni. Biasa saya digigit. Tapi nda sakit”

Whaatt , menggigit!!! Asli saya jadi tambah takuut. Belum lgi liat kuku-kukunya yang puanjaang dan item-item. Sama lidahnya yang keluar masuk. Hewan ga sopan! Baru ketemu juga, udah kaya gitu. Tapi sumpah, KEREN. Saya pun berinisiatipp ngambil potonya. Potonya ! Bukan poto bareng !

Daaann, taraaaaa, ini dia qiqi, si Iguana . Kata si Dinda dari majikan sebelumnya, emang namanya qiqi.


Beuuuhh ,matanya ga usah gitu-gitu bgd deh, mbaakk..


Rasa-rasanya saya pengen banged meluk tu iguanaa. Gara-garanya kalem bgd dia. Di-apa-in aja mauu. Unyu-unyu ga tuhhh... ^^ Nyadar pula dia kalo dipoto.

Inii diaaaa pose-pose maut si qiqi bareng ade-ade saya.


Uhh, tayaaank,tayaaank....



Qiqi- Dinda- Nina


Duet maauuttt


Daann ini pose Dinda yang paling 'parah' menurut saya...
Status Dinda yang masih anak kelas 2 EsEmPe bisa langsung tiba-tiba ilaang dari kepala saya...


Angkerr kau, de' .... hahahaa


Gimaanaa pemirrrsaa! Mantaaap g?? *bilang iya dung*

Eh, pas abis maghrib, si iguana nya tidur. Kata si Dinda, kalo jam tidurnya emang abis maghrib. Asal gelaap aja, pasti iguananya langsung bobo. Hahahaa, tampang aja yang sangaar lu, Na ! Tidurr nya kaya bayi !

Pas ga lama dia *si qq* tidur, Dinda dijemput sama papa nya. Yaaahh, iguananya pulangg dehh. Padahal belum akrab sama si ijo itu. Dengan sedih saya melepas kepulangan qq yang nyenyak tidur di pundak Dinda dengan sebiji kain jadi pelindungnya *ahh, Lebaayy, tantaah*

Iguana yang bikin kangen, besok kau maen2 kesini lagii yaa. Banyak-banyak makaan, jangan sampe sakit. Lah?? Apa cobaa!!!
Well, saya memang takut , tapi sayangg jugaa...

Waduuhh, ngomong apa, unni? Ya udah, sebelum postingan saya tambah abstrak dan buraam , kayanya harus saya akhiri sampe di sini dan kembali menyelesaikan nasib proposal saya.. *Hey,kamu ! Jangan lompat2 girang!*

Finally, makassiihh udah bersedia baca cerita saya kali ini. Semoga kalian sehat dan bahagia selalu ya. Aamiin.

pika21pika21pika21pika21pika21pika21pika21

Tuesday, February 07, 2012

Cermin buram dan hati

Cermin buram itu,
Sudah terlalu lama ia di situ...
Ketika ingin ku lihat semua buruk ku, ia memantulkaan bayangan orang lain, sangat cepat...
Dan ketika ingin ku lihat baikku, ia memantulkan bayanganku yang tersenyum sinis, sombong,sangat cepat...
aku suka senyumku..


Cermin buram itu,
Temaniku...
Mengharikan detik, menahunkan hari, bersamaku...
Pun Alur ceritaku candu berkaca di cermin itu,
Ku temukan kesalahan-kesalahan pemain lain dengan mudah, ku cemooh mereka...
Ku kritik, ku remehkan, ku tertawakan mereka yang tak pandai memainkan perannya...
Aku pintar, ku bungkus semua nya dengan senyum sandiwaraku...
Aku pemain hebat! Tak dapat kutemukan salahku!
Hahahahaaa, tau apa mereka??!!  Ku lihat mereka (hanya) diam, tentu saja pakai mata ku..
Melihat pakai hati??  Pertanyaan bodoh !


Cermin buram itu,
Lama mematikan hati ku...
Mata ku jauh lebih ku percaya, lalu hati? Hah, tak ada guna nya ketika itu...
Melihat pakai hati? Lagi-lagi Pertanyaan bodoh !


Praanggg !!!! 
Hey, Cermin buram itu pecah ! Tak berbentuk kini...
Seseorang iri padaku,pasti, lalu ia sengaja melemparnya?
Ah, tapi tak kudapatkan orang lain selain aku dan tangan merah ku...
Ku cium bau darah segar, menyengat...


Apa yang terjadi tadi ? 
Senyumku, sombongku, pintarku, apa yang dapat kulakukan tanpa mereka ??
Diam,
Lamaa....



Cermin buram itu...
Semu . 



Well,
Seminggu dari postingan terakhir, dan masih ga jauh-jauh dari bergulat dengan hati dan pikiran sendiri ;D


Besok 'beli' cermin gedee ah,  terus harus rajin di lap,di bersihkan. Supaya ga buram ! Supaya jelas semuanyaa J
Dan setelahnya, rajin2 lah 'bercermin', unni. 
Karena semua bermula dari diri sendiri...


Terima kasih untuk nasehat yang selalu berharga...





Oiyaa, Assalamualaikum semua :)
Kalian sehat kan? Alhamdulillah...
Jangan patah semangat, Jangan pernah bosan-bosan menyemangati diri sendiri :D ! 
Daaaan jangan bosan intip-intip rumah saya y...
c u sun :)

Dari kepala dan hati untuk dunia...