Dua
tahun lalu, eh tiga mungkin. Saya pernah bertengkar dengan pacar salah satu
sahabat saya. Bukan bertengkar live sih, status war (waktu itu eyke belum maen
twitter). Karena dia ada di seberang pulau sana, dan pacarnya ada di samping
saya (maksudnya kami se-kelas dan bersahabat). Dia cemburu berat karena saya
sering up-load foto yang ada penampakan pacarnya. Padahal itu foto rame-rame ya. Malah justru dia
mengira saya suka sama pacarnya. Waduuh.
Dia
mau saya menghapus semua foto yang ada pacarnya. Saya jelas ga mau. Kan kenang-kenangan
rame-rame. Dia ga terima, saya apalagi. Maka bertengkarlah kami. Via sms-lah,
mesej di fb lah, status lah. Saya yang waktu itu masih sangat-sangat belum
dewasa, makin dia minta untuk berhenti up-lod foto, makin jadi pula kelakuan
saya *senyum iblis*. Dia me-remove akun saya (padahal dia yang add loh) hhehe.
Sempat maaf-maafan, dia add lagi, bertengkar lagi, remove lagi. Hanya gara-gara
foto.
Ga ada
yang salah dengan foto-fotonya menurut saya. Toh kita rame-rame. Dan ga ada
pose aneh-aneh. Tapi mungkin karena Jarak yang membuatnya ga bisa ketemu dengan
pacarnya membuat dia uring-uringan sendiri. Parahnya juga saya ga mau memahami
posisi dia. Saya kesal tiap ada komentar ga jelas berbau sinis nya di status atau foto-foto dalam akun saya. Maka, saya
memilih untuk ‘block’ akunnya. AMAN. Eh saya diblock dari akun pacarnya. Yah ga
apalah, toh di kampus masih bisa ketemu. :p
Nah,
dari terakhir kali kita block2an, akun saya bersih dari status-status perang.
Mungkin memang kita sama-sama belum dewasa. Jadi lah, nda ada titik temu,
selain ber’musuh’an. Terus, hubungan saya dengan sahabat? Baik. sangat baik.
Hubungannya dengan pacarnya pun juga tetap baik.
Sebagai
muslim, saya tau saya salah. Tapi susah rasanya untuk menemukan 'jalan damai'. Alhasil waktu lah yang membuat rasa kesal saya hilang pelan-pelan. Saya juga udah mulai lupa dengan dia. Alhamdulillah.
Sampai sebelum sore ini, saya pikir permusuhan kemarin sudah selesai. Tapi, ternyata....
Huuu... Dia, perempuan itu, mulai lagi. Sms ucapan ied adha yang saya kirim ke nomor hp sahabat saya dibalas kasar sama dia :'(
"Oh, I c. It's not u,kar. Just b calm n smart, pleasee ! It's holy day. i don wanna make nu problem !
thanx God! now, i'm mature enough" (balasan sms saya untuk sms kasarnya)
Saya sedih waktu baca sms nya. Saya tak punya niat untuk 'cari masalah' lagi. Saya hanya mau kirim ucapan ied.adha untuk pacarnya, sama seperti ke sahabat saya yang lain.
Tapi juga saya bahagia, karena dalam 2 tahun-an setelah pertengkaran dulu saya merasa sangat jauh lebih dewasa dan tidak lagi norak.
Alhamdulillah.