Tuesday, July 30, 2013

Shortly After Watching Her Video, #FailureToHikmah


Bismillahirrahmanirrahim.

Mendapat ‘sesuatu’ yang baru, bisa disimpan di kepala , lalu dikerjakan oleh hati dan diri. Bersyukur masih bisa sampai hari ini, semua yang ada di diri, belum kehilangan fungsinya. Menikmati berbicara dengan Nya, tentang semua rencana-rencana, impian-impian, “hadiah-hadiah” yang tak lama lagi bisa saya berikan untuk orang-orang tersayang dalam hidup saya.

Bahwa saya juga mencintai diri saya sendiri, mengapresiasi apa yang Yuni Amelia bisa dapatkan sampai hari ini. Menghargai keadaan diri, mencoba dan menaikkan kemampuannya setiap hari. Mengamati dan belajar dari orang-orang di sekelilingnya. Bangga, iya, Alhamdulillah. Menikmati semuanya sesaat, melihat bahwa banyak hal-hal indah di setiap gerakan kepala dan mata. Lalu kembali bergerak untuk terus menghidupkan hidup. Untuk selalu berjalan sampai nanti  masa nya tiada. Hingga nama yang tertinggal bersama cerita.

Memilih untuk dipilihkan Allah yang betul-betul memahami. Berteman dan belajar dari semua yang ikhlas berbagi dan memberi. Saya tidak bisa lagi bersyukur lebih dari ini. Untuk tiap hidup saya yang punya cerita. Untuk semua yang masih bisa saya kerjakan, saya usahakan, saya perjuangkan. Untuk gagal, untuk pesimis, untuk cibiran, sindiran, juga pandangan-pandangan yang meremehkan. Semua nya punya tempat dimana harus disimpan dan dibuang seperti sampah.

Karena lagi-lagi Allah tak tidur. Dia di sana melihat saya. Membimbing saya. Menegur saya. Menyuruh saya belajar. Menguji saya. Dia selalu bersama saya. Dia tahu saya bukan penyair hebat yang dengan bahasa emasnya, tapi Dia mengerti tiap pinta dan cerita saya. Dia melihat saya berproses. Untuk menjemput apa-apa yang dijanjikanNya untuk yang berusaha, dan berdoa. Saya berharap hidayahNya. 

Hari ini,  saya semakin dekat dengan nyata dari bayangan tentang hidup saya esok. Karena saya hidup tak lama. Tak akan saya buat sia-sia. Untuk Papa. Mama. Nina. Keluarga. Sahabat. Guru. Teman. Dan yang utama Dia, Allah SWT. Untuk hidup kekal di sana. Alam kita selama-lamanya.

Because Love is Verb. Saya cinta hidup  saya dan isinya. Maka saya terus berusaha.

 


Terima kasih ,untuk motivasi nya.
Teruslah berbagi!
to: @Marshanda d 1st Indonesia MotivArtist 


Wednesday, July 24, 2013

I Miss Him

Bismillahirrahmanirrahim...

“ Kakak Uni, kakak uni, Aky boleh main komputer?” Aky mendekatiku, bertanya dengan suara cemprengnya, melihat dekat ke mataku yang lagi terarah ke komputer. Aky, keponakanku yang baru berumur 4 tahun-an, anak dari Kak Rian , sepupuku. Sangat-sangat aktif, tak bisa diam dan duduk manis, kadang nakal menjengkelkan, tapi tak pernah tidak membuatku rindu.

“ Eits, jangan dulu, Aky. Kakak uni masih pake komputer, tunggu sebentar lagi !” Jawabku, dengan kepala tak menoleh ke arahnya.

“ Tunggu nya berapa lama, kakak uni? “ Tanyanya lagi.

“ Nda lama lagi, nanti kakak Uni selesai mengetik” Balasku cepat dan tetap berusaha fokus ke layar komputer.

“Tapi , Aky mau main komputer sekarang!” ucapnya memelas dan agak sedikit memaksa.

“Belum bisa sekarang. Aky tidak liat Kakak uni masih pakai komputer?” Tanyaku sedikit kasar.

Dia merengek. “Aky mau main komputer.” Arrhhh.

Aku berhenti mengetik, melihat ke arahnya. Kulihat matanya, dan dia tetap sedikit memaksaku untuk berhenti mengetik dan mengijinkannya main Counter Strike. Aku mulai kesal.

“ Aky, jangan ganggu kakak Uni ! Main yang lain dulu! Kakak Uni masih mengetik, nanti kalau selesai, kakak uni panggil Aky ! “ Ucapku dengan nada suara yang cukup tinggi. Dan lalu melanjutkan ketikanku.

Dia tetap merengek, bahkan sekarang menarik-narik kursiku. “ Tidak mau, Aky mau main komputer sekarang !” Kelakuan nya yang kadang menjengkelkan muncul di saat yang tidak tepat.

Aaarghh. Sepertinya aku betul-betul kesal melihat tingkah Aky kali ini. Bagaimana tidak, aku harus menyelesaikan ketikan yang lumayan membuatku berpikir keras, lalu Aky datang merengek-rengek mau main komputer. Kutatap matanya.

“ Aky, Kakak Uni tidak suka skaaalliii sama anak nakal !!! Kalau Aky merengek begitu kakak Uni tidak kasih pakai komputer !!! Sudah, diam ! Jangan ganggu Kakak Uni ! ” Aku marah sambil menatapnya yang duduk di lantai. Sepertinya kali itu tingkahku tak se-manis biasanya.

Dan Aky, apa yang dia lakukan? Kupikir dia akan berlari keluar kamar sambil berkata dengan nada mengejek " Aky nda mau temaan kakak Uni "

Tapi, dia hanya diam. Tenang. Matanya yang tadi kutatap dan juga menatapku ketika aku marah, tiba-tiba menatap ke sekeliling ruangan, menghindari mataku. Dia juga mengucek-ngucek cepat hidung mungilnya dengan jari-jari kecilnya yang biasanya lincah memainkan mouse komputer. Ada yang lain dengan tingkahnya, bibirnya terkatup rapat. Lalu kulihat wajahnya, mata beningnya.. Ya Allah, ada yang menggenang di sana. Aky ingin menangis karena ku marahi, tapi dia berusaha untuk menahan air matanya, dengan tidak melihat mataku, mengucek hidungnya cepat. Aku teringat pernah mendapati tingkahnya yang seperti ini, yang tak mau menangis, lalu mengucek matanya, membatalkan bulir bening itu keluar dari matanya ketika ia dimarahi ayahnya.

“ Iya, Aky tunggu sampai Kakak Uni selesai mengetik.” Ucapnya pelan dengan wajah polosnya yang takut sambil tetap mengucek hidungnya cepat.

Ya Allah, kutarik pelan dia dari duduknya, langsung kupeluk tubuh kecilnya, kucium kedua pipinya. “Maafkan Kakak Uni, Aky.” Ucapku dalam hati. Aku betul-betul merasa bersalah, membuat anak sekecil Aky ketakutan, ingin menangis.

“ Aky mau main Counter Strike , kan? “ Aku bertanya padanya, kali ini sambil menunjukkan gigi-gigiku.

Dia tersenyum, mengangguk. Ku save ketikanku, dan counter strike pun muncul di layar komputer.

Ada perasaan lain kali ini. Kulihat Aky main dengan tenang. Senang. Aky memang bukan adik kandung, bukan ponakan langsungku. Tapi aku menyayanginya.

Ya, Kakak Uni sayang sama Aky. 

Aky n my lil sister


Tulisan ini lama ter-save as draft. Sudah lama tidak ketemu Aky,
 I miss him so. :)



Monday, July 22, 2013

Siapa Perempuan Itu ?

Bismillahirrahmanirrahim.




Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Allah mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi.

Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan. 

Ketiak pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu. Tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu. Dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki; perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele, hingga ketika laki-laki tidak  mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya, sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu, kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.  

Dia lembut bukan untuk diinjak. Rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. 

Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Karena perempuan adalah bagian dari laki-laki. Apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga baru mu. Keluargamu pun akan menjadi keluarga baru nya.

Sekalipun dia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena dia lahir dan dibesarkan di sana. Karena mereka dia bisa jadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga.

Karena kau dan dia adalah satu. Dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.


(Re-type from Dudung A T 's site)

Entahlah....


Thursday, July 11, 2013

Ramadhan Hari Kedua dan Hal Kecil Yang Bisa Mengaduk Rasa

Bismillahirrahmanirrahim

Ya Allah, ini Ramadhan, saya tahu. Bolehkah saya mengeluh?

Hari ini saya berangkat kerja, saya semangat ya Allah. Kau pasti lihat bagaimana sepanjang jalan saya senyum menoleh ke lautMu, menengok ke langitMu. Pagi ini mendung, sejuk, pantai yang selalu saya lewati terlihat lebih indah dari biasanya. 

Sampai di kantor, senyum saya masih ada. Saya melakukan semuanya seperti biasa. Saya menikmati semuanya, meskipun Kau tahu kadang saya,,, ah sudahlah. Semuanya lancar, saya masih berbalas tweet sama seorang penulis terkenal, dan itu menambah indah hari ini.  Sampai seorang yang mengira uang bisa melancarkan urusannya. Mahasiswa yang berkasnya harus ditanda tangan Bapak-atasan saya. Beliau lagi keluar sebentar. Saya katakan pada mahasiswa itu untuk menunggu, kalau tidak hari ini, mungkin besok pagi. Dia terlihat berpikir. Dan Engkau tahu apa yang dia lakukan, ya Allah? Dia mengambil dompetnya, dan mengeluarkan selembar dua puluh ribu. Uang itu dia taruh pelan di atas meja di dekat tanganku, di bawah tumpukan kertas. Saya tahu maksudnya adalah supaya dia tak harus lama menunggu. Terbaca dari mimik mukanya. Saya menolak, dia berkeras. Saya senyum sambil berkata tegas, sebisa saya. Dan akhirnya dia mengambil kembali uangnya.

Ya Allah, salahkah ucapan saya padanya tadi kalau dia harus menunggu ? Terlihat meminta kah ? :(  
Atau 'tolong ya' sudah tak punya arti sehingga harus ada uang sebagai ganti? 

Orang-orang yang mengira uang bisa melancarkan apa saja, mungkin kebiasaan mereka.

Ini memang bukan pertama kalinya, hal kecil tapi selalu bisa mengaduk-ngaduk rasa. Mau marah, saya tak bisa. Sedih juga tak ada guna.

Buat saya bertahan di sini, sampai batas seharusnya, ya Allah. 



2 Ramadhan 1434 H. 
After writing, my feeling back to normal :D
Alhamdulillah.

@unniamelia

Tuesday, July 09, 2013

Rumah Dari Sedekah :)

Bismillahirrahmanirrahim

" Sebenarnya kisah ini bukan aku yang ngalamin, tapi ade aku, namanya Kasyful Hadi. Aku udah minta izin sama dia buat berbagi pengalamannya yang buat kita sekeluarga merinding, haru, percaya gak percaya, dan pastinya bikin kita yakin kalo Allah SWT sudah berkehendak maka apapun sangat mudah untuk-Nya. Kun Fayakun deh....

19 Agustus 2010. Waktu itu bulan Ramadhan, kita sekeluarga ke Jogja untuk menghadiri acara wisuda ade ku ini. Hadi kuliah di UGM. Setelah acara wisuda selesai, Hadi dapat sms yang ngabarin kalo dia dapat beasiswa untuk ngelanjutin S2 di UGM juga. Alhamdulillah kita semua senang dengarnya, cita-cita dia untuk ngelanjutin S2 kesampaian. Padahal tadinya dia udah pesimis juga bisa dapat beasiswa ini, soalnya beasiswa ini sudah tidak ada kabarnya tiga bulan lebih, jadi dia juga hampir sudah melupakan cita-citanya ini.

Singkat cerita lanjutlah dia S2 di UGM. Saat liburan lebaran, Hadi balik ke rumah dan dia bilang pengen beli sepeda katanya buat olahraga. Saat kembali ke Jogja dia pun membeli sepeda dan mulai bersepeda ke kampus. Suatu hari ada temannya ngajakin ikut acara FunBike yang diadain salah satu Sekolah Tinggi Terkenal di Jogja. 

Awalnya dia ogah-ogahan dan daftar di hari terakhir, itupun teman-temannya yang daftarin. Besok paginya Hadi dan teman-temannya udah siap dan bersemangat ikut acara Fun Bike terseut. Ternyata eh ternyataaa.. Pesertanya ada 12 Ribu orang !! DUA BELAS RIBU ORANG !

Sebelum peserta dilepas ada obrolan ringan antara Hadi dan teman-temannya, kurang lebih begini, 
" Di, mudah-mudahan aku deh yang dapet doorprize rumah hadiah utamanya, soalnya bentar lagi kan aku mo nikah." 
panitia emang nyediain satu unit rumah untuk hadiah utama, mobil xenia hadiah kedua, motor, kulkas, laptop, tv, hp, dll. Trus Hadi bilang,
' Iya deh, kamu rumah ga papa, aku dapet mobil aja"

Tibalah saat pelepasan para peserta. Setelah bendera tanda start dikibarkan, para peserta mulai menuntun sepedanya masing-masing. Lho, kok dituntun? Yah Karena ga bisa dinaikkin. Dua belas ribu peserta, cin ! hehehe. Baru setelah beberapa kilometer bisa dinaikkin. Pesertanya ga cuma dari Jogja aja, tapi dari kota-kota lain di seluruh Indonesia.

Selesai acara Fun Bike semua peserta kumpul di lapangan menyaksikan acara hiburan yang diadain panitia dan tentu saja buat ngikutin acara pengundian doorprize. Info dari panitia, pengumuman sudah bisa dilihat di situs kampus besok. Karena males ngikutin acara hiburan, Hadi pulang ke kost-an. besoknya dia iseng liat pengumuman di situs yang dikasih panitia, dan jreeeng jreeng, nama Hadi gak ada. ya emang karena pemenangnya belum ada, hehehehe.

Waktu itu hari Senin, nah lusanya, pas lagi kuliah Hadi ditelepon sama temennya yang sama-sama ikutan Fun Bike juga. Temennya bilang kalo nama Hadi ada di daftar pemenang Fun Bike dan berhak atas HADIAH UTAMA yaitu 1 UNIT RUMAH TYPE 37 seharga Rp.107 Juta !

Percaya ga percaya, Hadi langsung pulang ke kost-an buat ngambil nomor peserta, menghubungi panitia dan besoknya dia ketemu sama panitia Fun Bike. Pas ketemu panitia, panitianya bilang,
" Ya ampuunnn Maas, Mas kemana aja? Hampir aja kita mau susulin ke Cianjur, ke alamat di KTP. Gimana mas, kok kaya gak senang gitu?"

Si Hadi jawab, "Bukannya gak seneng mas, saya bingung aja gitu, percaya gak percaya, hehe.."
Setelah serah terima hadiah secara simbolis, Hadi pulang ke kost-an seperti tidak terjadi apa-apa, padahal temen-temennya udah heboh minta traktiran.

Sebelum ketemu panitia itu Hadi nelpon saya, kurang lebih seperti ini, 

Hadi: Halo Uni Riri

Aku : Iya Di...

Hadi : Hadi dapat hadiah rumah.

Aku : Haah?? Rumah ? Rumah apa? Rumah Ayam, hhehe

Hadi ; Rrumah beneeraaann. Keamren Hadi ikut Fun Bike di Jogja dan menang doorprize hadiah utamanya. 

Aku : Ah masa sih ? Penipuan kali Diiii !!?

Hadi : Ngga, orang tadi Hadi dah nelp panitianya, coba deh Uni Riri search di google STIE YPKN, trus liat pengumuman pemenang Fun Bike YKPN

Aku : oooohh.. Iya deh ntar Ri liat ...

Ya Udah habis telpon-telponan trus saya langsung googling pengumuman pemenang Fun Bike nya dan ternyata emang iya nama ade ku ada di daftar pemenangnya. Setelah urus ini itu, pajak balik nama dll, akhirnya Hadi ade ku resmi punya rumah pertamanya yang kita sebut hasil door prize. hhee

Lho, terus sedekahnya manaaa ?? heheheh.. 
Jadi gini, ternyata beberapa minggu sebelumnya, waktu Ramadhan 2010 itu Hadi sedekah 300 ribu ke mesjid buat orang yang buka puasa.

Cerita berkah sedekaahnya ga cuma sampe di situ. Sekarang ini waktu email ini dikirim Hadi ada di belahan dunia lain yaitu Eropa tepatnya di Swedia. Hadi dapet beasiswa untuk double-degreenya di sana. Alhamdulillah. 

Subhanallah, cuma dengan sedekah 3oo ribu, Allah SWT mengembalikannya bukan lagi 10x lipat, bahkan lebih dari 700x lipat! Mulai dari Hadi dapet beasiswa S2 di Jogja setahun, beasiswa di Karlstad University, Swedia setahun, dan dapat hadiah rumah. Kalau itu semua ditotalkan nominalnya adalah ratusan juta rupiah. Saya semakin yakin, memang benar jika Allah SWT sudah ingin memberikan sesuatu kepada makhluk Nya, tidak ada satupun yang bisa menghalangi.

Sedekah itu memang tidak pernah mengurangi rezeki kita, justru akan mengundang rezeki-rezeki lain berdatangan. Balasannya pun bukan hanya di dunia, tapi juga sebagai bekal pahala kita di akhirat kelak. Aamiin Ya Rabbal 'Alaamiin. 

Semoga kisah Hadi ini bisa menginspirasi. 

@riri_setiabakti


Insha Allah, Aamiin. Cerita di atas saya re-type from Sedekah Super Stories by Muhammad Assad. There are many super stories in this book that can make us realize how great sedekah's power is ! Ayo Sedekah ! :) 



@unniamelia

Friday, July 05, 2013

Tiket Pesawat, Uang Jajan Dan Segala Kemudahan.

Bismillahirrahmanirrahim.

Postingan pertama di umur 23 tahun :D (ulang tahunnya sudah lewat seminggu) Terima kasih untuk semua yang ikhlas mengirim doa. Insha Allah doa-doa kalian dan juga doa saya tentunya dikabulkan Allah SWT, aamiin.

Tak ada ‘terlambat’ untuk belajar. Umur saya sudah Dua Puluh Tiga, dan masih banyak yang belum saya ketahui tentang hidup. Saya masih ingin banyak-banyak belajar. Membuka mata seluas-luasnya. Berteman sebanyak-banyaknya. Dan bersyukur setiap harinya.

Postingan kali ini tidak  curhat seperti sebelum-sebelumnya :D . Saya mau share satu cerita yang mungkin bisa menginspirasi . 

Kurang lebih dua bulan yang lalu. Saya lagi bosan-bosannya dengan lingkungan kerja. Mau liburan, belum ada tanggal merah yang banyak di kalender. Keuangan juga belum memungkinkan untuk dihabiskan buat liburan hanya karena bosan. Sampai akhirnya, ada tes masuk pascasarjana di Universitas yang saya impi-impikan.  Saya ingin ikut, tapi langsung kepikiran uang tes, tiket pp, dan juga uang ‘jajan’ selama di sana. Lumayan bisa membersihkan dompet.

 Bismillah, niat saya dari awal untuk bisa lanjut kuliah lagi memberanikan saya untuk mengurus semua berkas persyaratan untuk mendaftar. Ikut saja dulu tes nya, hasilnya serahkan sama Allah SWT. Sambil bekerja, saya menyiapkan semua. Di tengah persiapan, Alhamdulillah honor kerja saya keluar,yang sebelumnya saya pikir akan lambat. Dengan jumlah yang cukup untuk membeli tiket pp. Saya semakin semangat. Dari awal saya tak ingin membebani orang tua. Dan ternyata Allah memberikan saya jalan untuk terus maju. Saya pakai lima ratus ribu untuk mendaftar. Beres urusan pendaftaran, yang saya kerjakan selanjutnya adalah menyiapkan semua yang saya perlukan  diluar hal akademis.

Saya masih ingat, sore itu saya mengantar mama saya ke pasar. Dari rumah saya niat bersedekah. Mengingat Notes From Qatar dan ‘sedekah super stories’ ala Muhammad Assad” saya niatkan sedekah kali ini untuk langkah saya selanjutnya. Jumlahnya tak begitu besar. Semoga berkah untuk saya. Dan juga si penerima.

Besoknya, saya on-line di kantor, dan nge-ceck harga tiket ke Surabaya. Masih agak mahal dari harga normal. Saya putuskan untuk belum book saat itu. Mungkin besok balik normal.  Hehehe. Tiba-tiba hp saya bunyi.  Papa saya, mungkin saya disuruh pulang cepat.

Tapi ternyata bukan begitu. Papa bilang kalau tiket Palu-Surabaya sudah ada. Teman baiknya yang sering ke rumah, memberikan saya tiket Cuma-Cuma tanpa diminta. Alhamdulillah. Saya langsung diam saat itu . Rejeki Allah banyak pintunya. Saya tidak pernah kepikiran bisa dapat tiket Cuma-Cuma. Alasan saya yang akan ikut test ini menjadi pengalir rejeki. Saya langsung ingat sedekah saya kemarin. Saya memberi tak seberapa, Allah membalasnya berkali-kali lipat.

Dan tidak sampai di sini cerita tentang kejutan sedekah. Tanggal 19 Mei jadwal keberangkatan saya. Pesawat saya, penerbangan pertama. Jam setengah enam pagi saya baru berangkat. Di jalan saya ketemu dengan Om yang kebetulan tinggal dekat rumah. Tidak sempat pamitan, karena  saya buru-buru dan dia juga sibuk di dalam mobilnya. Sampai di bandara, teman yang akan sama-sama berangkat ke Surabaya, kirim bbm ke saya, katanya dia sudah di pesawat. Saya Panik. Karena saya belum check in. Saya takut ketinggalan pesawat. Ya Allah. Segera saya check-in, dan Alhamdulillah, pesawat saya ternyata satu jam setelah penerbangan pertama ini. Lega nya saya. Maskapai nya memang sama, hanya saya yang tidak perhatikan jam keberangkaan di tiketnya.

Jadi rencananya saya bertiga dengan teman saya. Harusnya kami semua se-pesawat. Nah teman saya yang pertama sudah di pesawat. Pesawat saya masih se-jam lagi. Lah yang satunya lagi? Saya pikir dia sudah naik pesawat. Dan saya harus sendirian nanti. Tapi, Dia baru datang, dan ketinggalan pesawat. Saya ikut sedih karena dia harus tambah lima ratus ribu lagi untuk pindah ke pesawat berikutnya. Tapi saya terpaksa ‘senang’ ,Loh kenapa? Karena saya punya teman se-pesawat, saya tidak jadi terlantar di Surabaya nanti. Karena dari awal saya sudah janjian untuk sama-sama.Hehehe, maafkan. Saya bukan bahagia di atas musibah saudara sendiri. Hanya saja saya percaya, saat itu Allah SWT sudah men-setting semua nya (untuk saya).

Lagi di ruang tunggu, Sms papa masuk, Beliau bilang kalau om saya yang tadi saya ketemu di jalan, sekarang ada di Bandara, mengantar istrinya. Saya keluar dari ruang tunggu. Papa dengan om saya lagi bicara. Saya salaman dan Alhamdulillah. Om saya ke ATM, dan kasih uang jajan ke saya. Ya Allah, saya hanya bisa senyum dan ingat kalau sehari sebelum saya berangkat, sedikit puluh ribu saya berikan ke keluarga yang lagi butuh bantuan. Lagi-lagi Allah membalas semuanya dengan caraNYa yang saya tidak sangka-sangka.

Semuanya seperti saling berhubungan. Kalau saja, pesawat saya di penerbangan pertama, maka Pertama, saya akan ketinggalan pesawat. Kedua, saya akan terpisah dengan teman yang nantinya akan sama-sama. Ketiga, Saya tidak akan ketemu om saya, dan tak ada tambahan beberapa ratus ribu itu.  :D

Hasilnya, seminggu saya ijin tes. Sekalian liburan dan Alhamdulillah menyenangkan. Teman saya di Malang juga sangat-sangat membantu semuanya. Saya (dan teman saya) nginap di rumahnya dan We got warm hospitality. Thank u.  Sampai sekarang saya masih masih menunggu hasilnya, saya percaya dan yakin kalau saya akan dapat yang terbaik dari hasil usaha saya. Saya ingin membalas tangan-tangan yang ikhlas membantu saya.

Tentang sedekah, Saya selalu percaya. Dengan sedekah Allah punya cara untuk mengejutkan hamba-hambaNya, membalas sedekahnya. Saya sadar, sedekah saya belum seberapa. Belum seperti sedekah teman-teman yang mungkin membaca cerita saya ini. Banyak cerita tentang kekuatan sedekah yang kadang buat saya diam tak percaya.  Tak akan miskin seorang hamba karena bersedekah, justru sebaliknya. Dan bukan hanya berupa uang, balasan sedekah juga bisa kelancaran urusan:)

Seperti firman Nya, "Katakanlah: 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (Q.S. Saba 34:39)

Juga Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda "Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah." (HR. Al-Baihaqi)

Subhanallah, Semoga kita tetap dilimpahkan sehat, hingga tetap bisa berusaha, bersedekah, bersyukur, berbahagia. Saya menuliskan ini, semoga tidak berbuah riya' di mata teman-teman.  Aamiin. 

image was from here

@unniamelia