Tuesday, December 03, 2013

Ini Yang Terakhir


Dan Aku pun memilih untuk pergi menjemput cerita-cerita baru daripada terus-terusan mengingat bagaimana kita pernah sama-sama menulis cerita dan menunggu janjimu untuk kembali. Aku lebih menyayangi waktuku, dibandingkan dirimu. Serius. Ini yang terakhir kau bisa membaca cerita di mataku juga di sini. Karena aku akan betul-betul  pergi. Menghapus janji. 

Tak akan kau dapati bibir yang senyum nya tulus untukmu, yang berucap doa di tengadah tangan usai sujudnya. Juga tak akan ada yang mata yang menyimpan matamu di dalamnya, menunggumu hadir di depannya, menangisi apa yang sebetulnya tak layak dia tangisi.  Tak ada hati yang terus meminta hanya ditempati nama mu. Iya, tak lagi akan ada.

Jika kau begitu pintar melupakan semua, aku pun tak bodoh untuk belajar kalau tulusku, terlalu sia-sia untuk kubagi hanya denganmu.