Assalamu’alaikum ...
Huaaaa... April udah mau habis ajaaa nihh. Skripsi
masih belum di-revisi sama dosen pembimbing 2 saya. Tiap hari ke kampus,
bertanya sama beliau, tapi masih belum juga. Yah, saya mengerti beliau sedang
sibuk-sibuknya. So, sabar jadi jalan sementara. Nyang penting jangan sampe
lupa aj yah Ibu cantiiikk...
Dibuka dengan curhat. Hhihiii. Maap. Presiden aja
curhat, apalagi saya. Ngikkk... :D ngomong-ngomong tentang Presiden nih ya,
teman-teman pasti tau berita fresh tentang Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI)
Jerman yang mengkritik langsung 10 Anggota DPR Komisi I yang study banding ke
Jerman. (Tunggguu, nyambungnya dimana, bu?) Yah. Memang ga nyambung, pemirsa.
Hohohoo.
Yang sering onlen pasti udah liat videonya di youtube.
(Gara2 jaringan modem lemot, yah saya ga bisa akses yutub malam ini). Hanya
liat di MetroTV tadi dan menurut saya menarik untuk diperbincangkaaaannn.
took from here
Terlihat di satu ruangan dalam forum resmi di KBRI
Berlin , sekelompok anak muda , dan 2 dari mereka berdiri paling depan. Yang 1
berbicara dengan tegasnya, dan yang 1 lagi diam, tenang. Dua-duanya bening
bangeet dah. Hihiihii.
Sebening, suara dan apa yang di sampaikan ketika itu. Sedikit
yang saya tangkap, begini nih ya, “
Bapak2 dan Ibu2 (ang.DPR maksudnya) terlihat seperti orang kampung, yang
ramai-ramai datang ke Jakarta. Berbondong-bondong dengan semangatnya. Lalu
sesudahnya seperti anak kecil, yang setelah beli mainan baru, akan pamer ke
teman2nya kalo mainan itu dibeli di Jakarta”
Bussett dah, berani amat
yaaa ! *tepuk tangan dan geleng2 kepala*. Kritikan yang mantap Jaya, tepat
sasaran, ga meleset, PAS !
Berdasarkan keterangan Hartono Sugih (ntu yang pake kacamata n syal), Sekjen PPI di
Jerman, bahwa mereka sudah tahu kalau akan ada pertemuan dengan Anggota Komisi
I DPR ini. Mereka juga sudah men-draft apa yang akan mereka sampaikan. Yah,
kurang lebih yang sudah saya singgung di atas. Mereka menganggap kunjungan Ang.
DPR ini kurang produktif dan tak ada transparansi rincian anggaran Rp 3,1 M yang
terpakai.
Studi banding ang.DPR yang juga memboyong keluarga
mereka masing-masing, dipertanyakan manfaatnya. Rakyat banyak yang susah, eh
uang negara dipake untuk ‘piknik keluarga’ dengan modus study banding.Kan sangat-sangat
BOROS.
Setelah menyampaikan uneg-uneg nya, para pelajar
Indonesia itu, melakukan aksi Walk Out. Waduuhhh. Ga sopan nih sama orang yang
lebih tua. Hihihi. Alhasil, suara-suara makian dan cibiran pun mereka terima dari
bapak2 dan ibu2 yang ada di ruangan tersebut. Tapi mereka tetap cool dan
berlalu. Bu byeee, Om om dan tante tanteee ! :)
Well, jempol buat kritikan PPI di Jerman tsb, menyampaikannya
langsung di depan ang.DPR yang kadang ‘tak melihat dan tak mendengar’. Pelajars
yang berani berpendapat pada tempatnya, cerdas, dan caakeeeeepppp. Apalagi buat
yang bicara dan berdiri paling depan! :p
Semoga lah, kejadian ini bisa membuat ang. DPR untuk
pikir2 lagi sebelum melakukan plesiran ke luar negeri yang membuat rakyatnya ‘marah’
melihat nominal yang tak sebesar manfaat !
Mengkritik untuk yang lebih baik ! Kalau bukan kita,
siapa lagi yang harus peduli dengan bangsa sendiri! Bukan begituu ? :>
Let’s make a better Indonesia ! :D
took from here
Palu, 28 April 2012
Membayangkan perasaannya Om2 dan Tante2 pas
ditinggalin pelajar yang unyu-unyu itu . *_^
Ini inti tulisannya ada anak PPI Jerman yang ganteng, gitu ya? Hahahaha...
ReplyDeleteHuhu ngebetein ya mereka plesir ke Jerman pake uang negara T.T
Hehe, Intinya itu..
Deletetapi ternyata korelasi antara wajah cakep otak kosong ga berlaku.
#loh??
Emang anggota DPR perlu sentilan pedas. Studi banding apa plesiran??
Nice ! hahahaa !
DeleteMbak berdua jago dah narik kesimpulan .. :p
mestinya kan blogger yg study banding *nah loo...
wah jadi perbincangan menarik nie, bagus lah. anak muda harus bisa lebih berani, soalnya yang tua makin jadi.
ReplyDeleteHidup anaaak mudaaaa ! :D
Deletedikator jg lagi heboh bicara soal ini, seheboh neng nong nangnya indonesian Idol ;P
ReplyDeleteHahaaa :0
Deleteheboh juga ya si abang itu ... :D
Kunjungan sore, Sob. Komen balik , ya :D
ReplyDelete:D
Deletekritik itu perlu,tp kritik harus disampaikan didepan bukan dibelakang seperti menusuk secara tiba2 tanpa kita sadari,so ambil hikmah aja dari setiap kritik & happy :)
ReplyDelete:) Nice ..
Delete*artinya ang.DPR haruus heppiii di kritik bgni* :D
kalau mau keluar negeri ajak2 rakyat mestinya.
ReplyDeletebtw, kasus kripsi kita sama, gantung *tos dulu* ;p
:D *toooss*
Deletegud lucckk yaaa :)
aku mengkritisinya dengan doa saja...:)
ReplyDeleteudah bosen teriak teriak tidak pernah didengar :D
salam silaturahmi dari BAndung
:) makasih banggg ...
Deletealhamdulillah, saya ga teriak, cuma nulis aj :p
hahaa, seperti anggota DPR atau pejabat negeri lain, sudah kebal terhadap kritik-kritikan rakyat,,:D
ReplyDelete:D yah semoga kekebalannya bisa menipiiss , bang :D
DeleteYahh emang begitu -____-"
ReplyDeletegokil gila temen2 saya disana..iya kagetkan kalau saya temen sm mereka?
sy kenal mereka tapi sayangannya mereka gak kenal saya mbak #miris
INDONESIA BISA LEBIH BAIK LAGI ! HARUS OPTIMIS !
Intinya MIRIS melahirkan OPTIMIS !!! *kabuurrr* :D
Delete*balik lagi* tulisan ta' bagus2 naaaah :D
ckckckckk...
yes setuju
ReplyDeletesemangat buat teman-teman disana
Unni, skripsi belon kelar ye ..
sama kayak gue ..
wah, ada temen sependeritaan :P
hahahaa...
Deletelomba yu' bang ...
siapa duluan kelar skripsinyaa ! hohohohoho
balikin o o balikin
ReplyDeletebalikin duit gue seperti dulu lagi
Hahahaa,,, kalo udah dibalikin, bagi2 ya mbaak :)
Delete