Bismillahirrahmanirrahim.
Postingan pertama di umur 23 tahun :D (ulang tahunnya
sudah lewat seminggu) Terima kasih untuk semua yang ikhlas mengirim doa. Insha
Allah doa-doa kalian dan juga doa saya tentunya dikabulkan Allah SWT, aamiin.
Tak ada ‘terlambat’ untuk belajar. Umur saya sudah Dua
Puluh Tiga, dan masih banyak yang belum saya ketahui tentang hidup. Saya masih
ingin banyak-banyak belajar. Membuka mata seluas-luasnya. Berteman
sebanyak-banyaknya. Dan bersyukur setiap harinya.
Postingan kali ini tidak curhat seperti
sebelum-sebelumnya :D . Saya mau share satu cerita yang mungkin bisa
menginspirasi .
Kurang lebih dua bulan yang lalu. Saya lagi
bosan-bosannya dengan lingkungan kerja. Mau liburan, belum ada tanggal merah
yang banyak di kalender. Keuangan juga belum memungkinkan untuk dihabiskan buat
liburan hanya karena bosan. Sampai akhirnya, ada tes masuk pascasarjana di
Universitas yang saya impi-impikan. Saya ingin ikut, tapi langsung kepikiran
uang tes, tiket pp, dan juga uang ‘jajan’ selama di sana. Lumayan bisa membersihkan dompet.
Bismillah, niat saya dari awal untuk bisa lanjut
kuliah lagi memberanikan saya untuk mengurus semua berkas persyaratan untuk
mendaftar. Ikut saja dulu tes nya, hasilnya serahkan sama Allah SWT. Sambil
bekerja, saya menyiapkan semua. Di tengah persiapan, Alhamdulillah honor kerja
saya keluar,yang sebelumnya saya pikir akan lambat. Dengan jumlah yang cukup
untuk membeli tiket pp. Saya semakin semangat. Dari awal saya tak ingin
membebani orang tua. Dan ternyata Allah memberikan saya jalan untuk terus maju.
Saya pakai lima ratus ribu untuk mendaftar. Beres urusan pendaftaran, yang saya
kerjakan selanjutnya adalah menyiapkan semua yang saya perlukan diluar hal akademis.
Saya masih ingat, sore itu saya mengantar mama saya ke
pasar. Dari rumah saya niat bersedekah. Mengingat Notes From Qatar dan ‘sedekah
super stories’ ala Muhammad Assad” saya niatkan sedekah kali ini untuk langkah
saya selanjutnya. Jumlahnya tak begitu besar. Semoga berkah untuk saya. Dan
juga si penerima.
Besoknya, saya on-line di kantor, dan nge-ceck harga
tiket ke Surabaya. Masih agak mahal dari harga normal. Saya putuskan untuk
belum book saat itu. Mungkin besok balik
normal. Hehehe. Tiba-tiba
hp saya bunyi. Papa saya, mungkin saya disuruh pulang cepat.
Tapi ternyata bukan begitu. Papa bilang kalau tiket
Palu-Surabaya sudah ada. Teman baiknya yang sering ke rumah,
memberikan saya tiket Cuma-Cuma tanpa diminta. Alhamdulillah. Saya langsung diam saat itu . Rejeki
Allah banyak pintunya. Saya tidak pernah kepikiran bisa dapat tiket Cuma-Cuma.
Alasan saya yang akan ikut test ini menjadi pengalir rejeki. Saya langsung
ingat sedekah saya kemarin. Saya memberi tak seberapa, Allah membalasnya
berkali-kali lipat.
Dan tidak sampai di sini cerita tentang kejutan sedekah. Tanggal 19 Mei jadwal keberangkatan saya. Pesawat saya, penerbangan
pertama. Jam setengah enam pagi saya baru berangkat. Di jalan saya ketemu
dengan Om yang kebetulan tinggal dekat rumah. Tidak sempat pamitan, karena
saya buru-buru dan dia juga sibuk di dalam mobilnya. Sampai di bandara,
teman yang akan sama-sama berangkat ke Surabaya, kirim bbm ke saya, katanya dia sudah di pesawat. Saya
Panik. Karena saya belum check in. Saya takut ketinggalan pesawat. Ya Allah.
Segera saya check-in, dan Alhamdulillah, pesawat saya ternyata satu jam setelah
penerbangan pertama ini. Lega nya saya. Maskapai nya memang sama, hanya saya
yang tidak perhatikan jam keberangkaan di tiketnya.
Jadi rencananya saya bertiga dengan teman saya.
Harusnya kami semua se-pesawat. Nah teman saya yang pertama sudah di pesawat.
Pesawat saya masih se-jam lagi. Lah yang satunya lagi? Saya pikir dia sudah
naik pesawat. Dan saya harus sendirian nanti. Tapi, Dia baru datang, dan
ketinggalan pesawat. Saya ikut sedih karena dia harus tambah lima ratus ribu
lagi untuk pindah ke pesawat berikutnya. Tapi saya terpaksa ‘senang’ ,Loh kenapa? Karena saya punya teman se-pesawat, saya tidak jadi terlantar di
Surabaya nanti. Karena dari awal saya sudah janjian untuk sama-sama.Hehehe, maafkan. Saya bukan bahagia di atas musibah saudara sendiri. Hanya saja saya percaya, saat itu Allah SWT sudah men-setting semua nya (untuk saya).
Lagi di ruang tunggu, Sms papa masuk, Beliau bilang kalau
om saya yang tadi saya ketemu di jalan, sekarang ada di Bandara, mengantar istrinya. Saya
keluar dari ruang tunggu. Papa dengan om saya lagi bicara. Saya salaman dan
Alhamdulillah. Om saya ke ATM, dan kasih uang jajan ke saya.
Ya Allah, saya hanya bisa senyum dan ingat kalau sehari sebelum saya berangkat,
sedikit puluh ribu saya berikan ke keluarga yang lagi butuh bantuan. Lagi-lagi
Allah membalas semuanya dengan caraNYa yang saya tidak sangka-sangka.
Semuanya seperti saling berhubungan. Kalau saja,
pesawat saya di penerbangan pertama, maka Pertama, saya akan ketinggalan
pesawat. Kedua, saya akan terpisah dengan teman yang nantinya akan sama-sama. Ketiga, Saya tidak akan ketemu om saya, dan tak ada tambahan beberapa ratus ribu itu. :D
Hasilnya, seminggu saya ijin tes. Sekalian liburan dan
Alhamdulillah menyenangkan. Teman saya di Malang juga sangat-sangat membantu semuanya. Saya (dan teman saya) nginap di rumahnya dan We got warm hospitality. Thank u. Sampai sekarang saya masih masih menunggu hasilnya,
saya percaya dan yakin kalau saya akan dapat yang terbaik dari hasil usaha
saya. Saya ingin membalas tangan-tangan yang ikhlas membantu saya.
Tentang sedekah, Saya selalu percaya. Dengan sedekah
Allah punya cara untuk mengejutkan hamba-hambaNya, membalas sedekahnya. Saya
sadar, sedekah saya belum seberapa. Belum seperti sedekah teman-teman yang
mungkin membaca cerita saya ini. Banyak cerita tentang kekuatan sedekah yang
kadang buat saya diam tak percaya. Tak akan miskin seorang hamba karena bersedekah,
justru sebaliknya. Dan bukan hanya berupa uang, balasan sedekah juga bisa
kelancaran urusan:)
Seperti firman Nya, "Katakanlah: 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa
yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa
yang dikehendaki-Nya)'. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah
akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (Q.S.
Saba 34:39)
Juga Rasulullah (S.A.W.) pernah bersabda
"Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan
sedekah." (HR. Al-Baihaqi)
Subhanallah, Semoga kita tetap dilimpahkan sehat, hingga tetap bisa berusaha, bersedekah, bersyukur, berbahagia. Saya
menuliskan ini, semoga tidak berbuah riya' di mata teman-teman. Aamiin.
image was from here
@unniamelia
Subhanallah... alhamdulillah ya Unni dipermudah semuanya :).. harus banyak2 sedekah ya
ReplyDeleteIya alhamdulillah, Mbak Mia...
Delete:)