Sunday, December 23, 2012

Gerimis Tadi Tentang Dia (yang lain) :D



Palu lagi dingin, di luar langit masih sangat gelap. Gerimis sepertinya masih setia hiasi malam. Dan di sini, otak saya berlari jauh, kesana, kesini. Mengingat satu satu mereka yang hanya nama nya , tanpa pernah saya melihat wujudnya :D

Salah satunya Ryan. 6 tahun 1 hari lebih tua dari saya. Ya, ulang tahun kami hanya beda sehari. I had never known him before, until he added n sent me mesej on fb on September 8th 2011. He asked my mobile numb and he gave me his. Polite-ly. Wajar. Just normal thing to make a new friendship. We respect each other. Nyaman lah berteman dengan orang baik ini. :D Seiring waktu *ciaahhh, saya tau kalau dulu dia pernah ke kota saya *jauh sebelum kita kenal* dan ternyata dia  sepupuan sama teman adek saya.

Hobi baca, nonton sama hobi kerja ! :D Pinter masak pula *kataanyaa :p

Dia sempat nitip salam ke teman saya :D. Tapi ya gitu deh, jauuh, jadi salamnya ga nyampe.  Coba nitipnya untuk saya ? Langsung nyampe dah! Hahahaa. Oh iya, He stays in Jakarta n Bandung. But He’s from garut. He’s Sundanese. So that’s why , I called him a Ryan.

Kadang saya suka stres sendiri.  Aksen ngomong kami yang beda jaaauhhhh bikin saya bersusah payah untuk menurunkan, melambat dan melembut-kan intonasi saya. Sunda Vs Kaili. A, saya berubah jauhh jika bicara denganmu. Hahahahahha *ketawaalaSoimah . Dan karena itu juga, biasanya gaaarinnng segaring garingnya gara-gara saya yang ga terbiasa ngomong haluuus :p Maap ya a ...

A Ryan udah seperti sahabat, kakak, oom buat saya :p . Hampir selalu, when I had a problem, I called him, asked his advice, suggestions and he always answer them. Give me d best solutions. He is a kind of nice man. He is ! Dan kalo lagi heppy juga, biasanya saya bagi ke dia. He knows how to react :D Saya ingat dia juga pernah curhat tentang waktu dia jatuh cinta dan akhirnya jatuh beneran karena hubungannya kandas. Hihihii, sowryy ya a, dibocorin dikit di sini :D

Ga intens, tapi saya baru nyadar, kami ga pernah benar-benar putus *komunikasinyaa... :D Waktu nyusun skripsi, he was one of my motivators :D I was lazy, stressed at that time, n what did he say? " ya Udah, biarin aja lama selesainya, ditinggal sama temen-temennya" Siapa yang ga langsung ilang malas kalo dibilang kaya begono.. hahaha :D 

Three months ago,on September 6th 2012, he gave me a book. I was very happy. I remembered, I read his mesej ,

“nuni, udah punya Indonesia Mengajar?”

“ blum a, kemaren pengen beli, ga ada yg Jilid 1. Adanya yang 2”

Eh balesannya Cuma, “Oooh.. Kirain ada.. “  Udah gitu aja. Flat banget, ciiin.

Pas malam nya, dia sms lagi ,
“ Nuni, minta alamat lengkapnya donk, bla bla bla “

Whuaaa, saya senyum-senyum sendiri pas baca itu. I wanted to buy that book, tapi harus tertunda karena ga ada jilid 1 nya. Eh dapat dari a ryan. Lebih girang lagi pas bukunya nyampe di tangan saya. I love reading, I love books, and I love teaching. He gave me all of them. Thanx a lot ya a :)  n sorry I haven’t givn u anything :( .






Sampe sekarang kami masih sms-an. Kadang telv-an. Barusan malah. Tapi lebih sering dia telv saya. hihihii. Ngobrol seperlunyaaa :)

I respect him. I do. Kalo kalian baca dari awal sampe akhir, mungkin ada yang protes, ah masa a Ryan ga ada kurangnya? Dia manusia, bukan spiderman. Yang pasti ada kurangnya, hanya saja Allah menyimpannya baik-baik so I can’t see that.  : )

Dan sampe sekarang kami belum dikasih kesempatan sama Allah untuk ketemu. Maybe nanti di waktu yang tepat, I'll b able to see him and I'll say so much thanks from my deepest heart. Dan minta mie + bubur ayam :p 

Well, thanks for always be there, be my bestfriend, my brother, my good listener n motivator. Hopely , you can see me as nice as I see you. :p I’m grateful with our friendship. Allah blessed us. Aameen. 

Maaf, kalau ada yang terlalu ‘lebih’ atau ‘kurang’. I just tried to be honest. I realized, someda, everything won't be same as now. Everything will change. Akan ada yang betul-betul menjauhkan yang memang sudah jauh dari sononya :). 


Bahwa tak selalu dengan orang-orang di sekitarmu syukur dan bahagia itu kau dapati. Karena makna tak selalu hanya dengan bersua.


Palu, 23 Desember 2012
Di luar masih hujan dan semoga tahun depan nuni dapat undangan ya a :D *eh, aamiin


Monday, December 17, 2012

Rasa yang Tak Lagi Biasa



Maaf, mungkin yang ini akan jadi curhatan yang ke sekian. Bosan? Kuharap jangan ! Tetaplah setia di sana. Mengeja kata. Mengeja rasa.

Ini tentang satu nama. Yang sudah lama. Teman biasa. Awalnya.

Ah, akhirnya nanti aku tak tau akan seperti apa. Sekarang pun belum istimewa, hanya Ia lebih dari teman biasa.

Ada jarak antara biasa dan istimewa, bukan??

Tentang rasa, aku pernah salah. Ya aku. Bukan salah siapa-siapa. Aku pernah keliru mengira, bermain-main dengan yang kupikir cinta. Hahahaaa. Aku bahagia bisa tertawa ketika mengingat semua. Menertawai diriku sendiri.

Syukurnya aku tak lantas menutup diri. Sahabatku justru berkata, aku jadi lebih dewasa. Ah, aku tak tahu. Tapi, semoga.

Dia yang kemarin pun pelan-pelan pergi. Tak lagi ada di kepala dan hati. Allah dan waktu yang membantu semua. Setelahnya, aku justru ingin sendiri. Aku butuh banyak waktu memperbaiki pikiranku, belajar tentang banyak hal.

Hidupku membaik. Sangat membaik. Banyak ‘hadiah’ yang Allah beri. Anugerah.

Dan sepertinya belum lama ini, Allah juga ‘memberiku’ dia yang lain. Dia yang telah kukenal lama. 12 tahun lalu. Yang sebelumnya tak pernah ada cerita tentangku dan dia. Dia yang dulu tak pernah jadi apa-apa di hidupku. Teman biasa. Sangat biasa.

Lalu tiba-tiba dia datang. Dengan kata. Dengan rasa, katanya. Ah, entahlah. Sepertinya dia tak lagi biasa. 

Aku hanya tak ingin ada yang salah, aku atau dia. Kali ini aku ingin belajar menjaga. Menempatkan rasa kemana ia seharusnya. Pun aku tetap menghargai dirinya. Sangat menghargainya.



Seperti melupakan, menyayangi pun butuh waktu.

Kau, terima kasih untuk mengerti, untuk rasa yang kau beri.

Aku mungkin akan tetap di sini, mem-baiki diri dan hati,
menunggu kau datang dengan janji karenaNya juga karenaku.

Atau nanti ketika kau ingin pergi, membawa hati...



Desember, 18 2012, 00:25
Untuk Kau di tulisan ini, Semoga kau tak membacanya. *eh :p


Thursday, December 13, 2012

(tak sampai) Dua Bulan yang Menyenangkan

Bismillahirrahmanirrahim

Karena banyak cara untuk bahagia. Bangun subuh lalu menghadapNya, tak telat. Itu bahagia. Buka pintu, lihat sekeliling mu, ketika pagi pelan-pelan datang, itu bahagia.

Pamitan ke orang rumah sebelum ke sekolah, senyum, berdoa semoga semuanya lancar , pun bahagia. Sampai di sekolah , melihat senyum mereka, mendengar celotehan mereka, mengajar, menjawab pertanyaan mereka, tertawa bersama mereka semua. Ah, bahagia.

Kau tau, kawan ? aku punya banyak cara untuk bahagia. Aku punya banyak alasan untuk tetap bahagia.  Aku bersyukur  masih ingat cara untuk bersyukur.  Aku bersyukur, maka aku bahagia.

Dan bahagia ku pun karena mereka. Tak genap 2 bulan ada di tengah tengah mereka. Aku asing mungkin di depan mereka. Tapi, ada ruang dalam diriku yang girang bersyukur, berbahagia bisa mengenal mereka.

Ah, mereka , mereka , mereka. jangan bosan membaca nya. Karena, , ,

Karena mereka , Aku Bahagiaaa ...



Well, pertama kali tau dan sadar kalau bakalan ngajar anak SMA , tuuuiiiinggg, bisa ga ya sayaaaa??? SMAN 1 pulaaa. Salah satu sekolah keren di Palu. Tempatnya anak gaul (y).
Bayangan anak SMA yang lagi dalam masa tumbuh kembang optimal , yang suka 'bermain', me-mainkan gurunya langsung muncul di kepala saya. Bagaimana nanti ya ... 

Tapi, bukan unni namanya kalau takut trus kabur dan nyerah duluan *high PD* . Hayu ah, majuuuuuu!!!!
Cari pelajaran, pengalaman. Semangaatt !!!
Pertama ngajar, dapatnya 6 kelaas , -____-. Waduh, penyiksaan ini namanya. Tapi yg judulnya anak  guru baru, yang ada justru girang.

 X SSN I, X SSN 2, X SSN 3, XII Ipa2, XII Ipa 5 dan XII Ips 5

Hahahaa, tiap kelas seminggu 2 kali . sekali ngajar, 2 jam. 24, Jam ngajar saya dalam seminggu. 

" Weheeii, guru sertifikasi niyeeee " ledek teman saya...

hahahaa, Dunia baru saya dimulai...

Namanya hal baru ya, ada dag dig dug nya, girang nya, takutnya. Semua ada. Pokoknya sebelum masuk kelas doa saya hanya , “ Ya Allah, bantu saya, supaya bisa well stand di depan mereka “.  Hari-hari saya diisi nama-nama baru. Karakter  baru. Menyenangkan pemirsaaa !!! Anak-anak yang cerdas, lucu nya juga cerdas-cerdas. dudulnyaaa jugaa... :D Well, alhamdulillah, hampir semua meetings lancaarr. Seingat saya, ga pernah buat hal yang memalukan. SEINGAT SAYA. Hehehee. Siswa-siswa nya juga kereeeennn ! Thanx God. 

6 kelas di 2 minggu pertama.Dan 3 kelas tersisa sampai akhirnya masa aktif ngajar saya habiis :D

X SSN 2 . Naah, anak remaja fresh ini selalu semangaatt. Dan semangat nya sampe ke saya. Tiap masuk kelas ini saya ga pernah lemah letih lesu. Bawaannya semangaat truuusss. Lucu nya ?  Weits , ilmu mereka tinggi untuk anak 15 tahun-an. Cerdas juga ! Hhhaa, Saya ingat pernah marah di kelas ini. Maapin mam ya, anak-anak manis ! I love ur class. I do. J Yoga 1 , Yoga 2 , 3D, Angga, Valdo, Ayu, Zuhaair , dll , Thankyu !


X SSN 2


1,2,3 , smileeee... 

XII Ipa 2 , Kelas ini sama dengan kelas saya jaman SMA dulu. Penghuninya cerdas-cerdas, lucu-lucu, dan mereka kompak. Di bawah pimpinan chairwoman yang so cute with her glasses, Suci. Dian yang suaranya Cetaaaarrr menggelegaar. Dilaa yang tinggi menjuntaaii,  Putri yang kaleem, dan kawan-kawan yang bakalan puaaanjaang kalau dibahas di sini. They luv each other. I can feel it. Guys, Keep it well. 

Siswi-siswi manis nya XII Ipa 2 

yang Cakeps n Cantiks nya XII Ipa 2

XII IPS 5. *tariikk naapaasss-hembuskaaann*. Di kota saya, umumnya anak IPS identik dengan ‘sedikit nakal’ . Waktu pertama saya nanya ke anak2 kelas X , letak kedudukan posisi kelas ini , eh anak2 ini  justru bilang “ Hah? Mam , kelas itu ga pernah lengkap warganya ! Banyak jago jago bolosnya” tuuuwiiiwwiiinggg. Dan besokkannya, jadwal saya ngajar kelas ini. Eng ingg engg, hampir semua penghuninya tidur nyenyak kaya di rumah. Hahahahaaa. Pas udah sadar semua, maka berhitunglah saya. Kalo otak ini ga salah ingat, di dalam kelas ga sampe 15 siswa. Padahal harusnya 28 siswa. Wahh , ini sih cobaan namanyaaa !!! It will be my great experience. I thought. Dan yup, that’s rite. Tiap masuk pasti bangunin tidur mereka dulu. Plus ada aja ‘murid baru’ tiap meeting. Saking ga lengkapnya. Yang bolos2 pun muncul satu satu. Belum lagi kelakuan aneh aneh mereka. Sabar saya diuji, pemirsa. Tapi anehnya saya ga pernah marah semarah marahnya. Adaa aja ocehan2 mereka  yang bikin ilang marah. ^_*

with Riris (d most clever girl in XII Ips 5) 


Hey kalian, Forgive my made mistakes y. n also thanks so much. Banyak hal yang mam temukan, pelajari, lalu mengerti selama jadi pengajar kalian. Ya pengajar, belum pendidik. Tak sampai 2 bulan. Tapi banyak bahagia yang Allah kasih melalui kalian. Terima kasih, anak-anak dengan semangat tinggi, anak-anak cerdas, anak-anak pembahagia keluarga, pencerah bangsa. Kalian hebat. Teruslah berlari. Menaikkan diri. Sampai nanti.



Juga nikmati dengan hati waktu yang kalian punyai. Karena kelak kalian akan rindukan hari seperti ini, hari menjadi siswa siswi. 



Sunday, December 02, 2012

Tentang Rasa, Rindu dan Nama (nya)


Kadang bulir bening tak butuh alasan untuk jatuh di pipi.  Hariku tadi, kemarin, normal seperti biasanya.

Ada yang lain malam ini. Dengan rasa, dengan hati.

Tentang bertahan dengan yakin ku. Tentang nama nya yang terus mencoba. Tentang prinsip yang kujaga untuk tetap pada tempatnya.

Aku (seperti) sendiri. Menghargai rasa ku juga rasa nya.
Hati. Tetaplah pada seharusnya.

Kau yang di sana, tolong hentikan tawamu. Kau tak tau apa-apa. Tentangku,  juga tentangnya. Dia tak sepertimu. Yang salah menempatkan rasa. Menyimpang. Tak terarah.

Dia. Aku. Sedang menanti. Sedang berusaha. MematuhiNya, MemintaNYA. (semoga) Tak lama.



Minggu malam, 2 Desember 2012 , setengah 9 .

Tertulis di antara memory yang terputar kembali. Bersama lapisan rindu dengan beberapa nama. 
Pun juga nama nya.


Wednesday, November 21, 2012

Ini Tentang Kita, Waktu !

Bahwa aku berjalan bersisian dengan waktu. Menikmati irama langkahnya. Menyesuaikan ritmenya. Menghargai kemana ia membawaku. Memperlakukannya sebaik mungkin.

Sepertinya tak mudah. Aku sedang berusaha mencoba. Sedang berusaha menyesuaikan semuanya.

Waktu. Kau yang bahkan aku tak tahu sampai kapan kita bisa bersama. Kau yang Dia berikan. Ada batasnya.

Maka sebelum kita terpisah. Sebelum kau dan aku tak bisa bersama. Ijinkan aku bersahabat denganmu. Sebelum 'jatahku' habis. Sebelum semuanya hanya jadi sesal nantinya.

Tentang diriku. Tentang bersyukur. Tentang perubahan. Tentang berusaha lebih. Tentang rahasiaNya. Ah, tentang semua.

Sekarang, tentangmu, tentangku.

Tentang kita, waktu ! :)



Aku, 22 tahun hampir 23. Sebulan terakhir sedang mempelajari karakter dari nama-nama baru. Sedang beradaptasi dengan ritme hidup yang baru. Juga. Menyenangkan....


Friday, October 26, 2012

Dia, Perempuan Itu Mulai Lagi :(

Dua tahun lalu, eh tiga mungkin. Saya pernah bertengkar dengan pacar salah satu sahabat saya. Bukan bertengkar live sih, status war (waktu itu eyke belum maen twitter). Karena dia ada di seberang pulau sana, dan pacarnya ada di samping saya (maksudnya kami se-kelas dan bersahabat). Dia cemburu berat karena saya sering up-load foto yang ada penampakan pacarnya. Padahal itu foto rame-rame ya. Malah justru dia mengira saya suka sama pacarnya. Waduuh.

Dia mau saya menghapus semua foto yang ada pacarnya. Saya jelas ga mau. Kan kenang-kenangan rame-rame. Dia ga terima, saya apalagi. Maka bertengkarlah kami. Via sms-lah, mesej di fb lah, status lah. Saya yang waktu itu masih sangat-sangat belum dewasa, makin dia minta untuk berhenti up-lod foto, makin jadi pula kelakuan saya *senyum iblis*. Dia me-remove akun saya (padahal dia yang add loh) hhehe. Sempat maaf-maafan, dia add lagi, bertengkar lagi, remove lagi. Hanya gara-gara foto.

Ga ada yang salah dengan foto-fotonya menurut saya. Toh kita rame-rame. Dan ga ada pose aneh-aneh. Tapi mungkin karena Jarak yang membuatnya ga bisa ketemu dengan pacarnya membuat dia uring-uringan sendiri. Parahnya juga saya ga mau memahami posisi dia. Saya kesal tiap ada komentar ga jelas berbau sinis nya di status atau foto-foto dalam akun saya. Maka, saya memilih untuk ‘block’ akunnya. AMAN. Eh saya diblock dari akun pacarnya. Yah ga apalah, toh di kampus masih bisa ketemu. :p

Nah, dari terakhir kali kita block2an, akun saya bersih dari status-status perang. Mungkin memang kita sama-sama belum dewasa. Jadi lah, nda ada titik temu, selain ber’musuh’an. Terus, hubungan saya dengan sahabat? Baik. sangat baik. Hubungannya dengan pacarnya pun juga tetap baik.

Sebagai muslim, saya tau saya salah. Tapi susah rasanya untuk menemukan 'jalan damai'. Alhasil waktu lah yang membuat rasa kesal saya hilang pelan-pelan. Saya juga udah mulai lupa dengan dia. Alhamdulillah. 

Sampai sebelum sore ini, saya pikir permusuhan kemarin sudah selesai. Tapi, ternyata....

Huuu... Dia, perempuan itu, mulai lagi. Sms ucapan ied adha yang saya kirim ke nomor hp sahabat saya dibalas kasar sama dia :'(  

 "Oh, I c. It's not u,kar. Just b calm n smart, pleasee ! It's holy day. i don wanna make nu problem !
 thanx God! now, i'm mature enough" (balasan sms saya untuk sms kasarnya)


Saya sedih waktu baca sms nya. Saya tak punya niat untuk 'cari masalah' lagi. Saya hanya mau  kirim ucapan ied.adha untuk  pacarnya, sama seperti ke sahabat saya yang lain. 

Tapi juga saya bahagia, karena dalam 2 tahun-an setelah pertengkaran dulu saya merasa sangat jauh lebih dewasa dan tidak lagi norak. 
Alhamdulillah.

Saturday, October 20, 2012

Semoga (bahagia ini) Selamanya

Bismillahirrahmanirrahim.


Bahagia itu ketika mama pelan-pelan mengajak saya bicara dari hati ke hati sambil menyisir pelan rambut saya. Padahal saya telah marah-marah, manyun dengan bibir dan dahi yang keritingnya tak terhingga. 

Bahagia itu ketika mama, papa, dan nenek berkata "hati-hati nak" pas lagi pamitan sebelum saya berangkat ngajar.

Bahagia itu ketika adik saya berkata, "kalo pulang jangan nda bawa apa-apa!"

Bahagia itu ketika papa bertanya, "Bagaimana tadi? Lancar ngajarmu?".

Bahagia itu ketika pulang ke rumah dan mendapati salah satu buku di rak saya berpindah ke tangan mama, dan melihatnya serius membaca.

Bahagia itu ketika setelah mama, papa lah yang  'tertular' ingin membaca buku yang sama.

Bahagia itu ketika melihat papa dengan kaca matanya lagi asik membaca dan ada mama di sampingnya.

Bahagia itu  seperti malam saya hari ini. Juga malam-malam sebelumnya.Ah, masih banyak sebenarnya. :D

Untuk saya, bahagia itu sederhana. Tak selalu harus mewah. Bahagia saya itu mereka :)

Ya Allah, terima kasih untuk semuanya, untuk keluarga sederhana yang ada bahagia di dalamnya, kupinta pertemukan kembali kami kelak di jannah. 

Monday, October 15, 2012

Tiba-Tiba Karena Dua Puluh Dua =D


Bismillahirrahmanirrahim. 

Dua belas malam lewat (waktu Indonesia bagian Palu dan sekitarnya :p ) , dan ngantuk tak kunjung datang. Apa mungkin karena mocca float 4 jam yang lalu? Mari bermain kata.

Beberapa menit lalu, saya mengingat apa yang terlalui sore tadi. Tentang 22. Beberapa anak-anak di tempat baru saya bertanya, how old I am. Dan yah , I answered I’m twenty two. With smile of course. So, what’s d problem ? -_-

Well, tak ada yang salah sebenarnya, saya hanya tiba-tiba berpikir dan diam sejenak. Sedikit lama tepatnya. 22 tahun. Angka yang beberapa tahun kemarin, lumayan besar menurut saya. Dan sekarang ‘ia’ menempel di diri saya. Yah...

Banyak yang berlarian di kepala saya, tentang diri saya tentunya, orang tua, adik, keluarga besar, jauh, dekat, sahabat, teman, hal-hal yang saya sudah lakukan, pencapaian, kegagalan, dosa, hal-hal bodoh, kenangan, jodoh, masa depan, mati, surga, neraka... ah , kepala saya sedang, dan akan bekerja berat :D

I’m growin’ old ! n I want to enjoy all the steps ! ^^ Seorang sahabat pernah berkata, “nikmati saja step yang sedang berlangsung, kelak kau akan rindu semuanya” Dan yah, I can feel that sentence.

Bersyukur ! it’s d first thing to start everything. Terlalu banyak yang harus disyukuri, kecil, simple, besar, banyak yang sudah Allah SWT berikan Cuma-Cuma, tapi kadang saya terlalu sibuk melihat ‘hasil’ orang lain, tanpa tahu kalau memang mereka berusaha lebih dari saya. Jujur, saya sering iri, iri melihat pencapaian, keikhlasan, juga hebat orang lain. Lalu lupa kalau saya terlalu lama diam tanpa ada action seperti mereka. I’m d ‘watcher’ only . Kalau sudah begitu, maka tertutuplah mata saya dengan nikmatNYa. -___-

Manusiawi, lupa ada untuk supaya kita tahu bawa tak ada Ingat dan sadar kalau tak ada lupa. Tak ada taubat jika tak ada khilaf. Tak ada benar tanpa salah. Yang penting adalah bagaimana diri sendiri bisa belajar dari pengalaman dan waktu. Juga bagaimana tak terlalu tinggi frekuensi salah yang ter-buat. 22 tahun, layak untuk terus mengingati diri, tanpa terlalu banyak ‘berharap’ banyak hal (yang kita sendiri belum lakukan) dari orang lain.

Entahlah, malam ini, siang dan sore tadi, saya seperti diperintahkan untuk bersiap-siap. Akan ada sesuatu di depan sana. Baik kah? Saya *harus* yakin, baik ! Just be brave to face that!

Pada akhirnya, saya sudah 22 tahun, dan saya terlalu bahagia! Terima kasih ya Rabb.  Selamat datang hari-hari penuh warna !



Hanya bercerita, tak berharap untuk dimengerti ... ;) 

Wednesday, October 10, 2012

Hey, Bahagianya Masih Sama !

Bismillahirrahmanirrahim,

Senin siang kemarin, saya bisa melihatnya lagi. Bisa bertemu pula. :D

“Naaahh, Si Manja” Katanya sambil senyum dan sedikit tawa ketika punggung tangannya saya tarik dan letakkan di kening . Cukup lama saya tak melakukan hal ini.

Kami berbincang sebentar di lorong ruangan itu, sebelum dia kembali melanjutkan tugas super sibuknya. Bahkan dia menyarankan sesuatu yang sangat-sangat positif untuk masa depan saya.

Ah, entahlah ada bahagia yang sama ketika dulu dia bertanya, “Kamu kapan maju?” Atau ketika setelah berkali-kali saya menunggu dengan harap lalu dia dengan meyakinkan berkata, “Iya, insha allah, kamu bisa selesai bulan ini”. Yah, bahagia saya masih sama tentangnya.

Saya suka melihatnya tersenyum. Ada ikhlas di sana. Pun begitu jika memuji salah satu dari kami. Pernah ketika di hari penting itu, di depan hampir seribu pasang mata, dia senyum sambil membaca nama saya. Juga namanya. Ah, it was my great memory.

Dia hebat. Sangat hebat. Dia seorang guru yang hebat, seorang bapak yang bijak, dia panutan. Semua yang pernah kenal dengannya, pasti berpikiran sama.

Untuk seorang yang saya kagumi, seorang pengajar dan pembimbing di akhir kuliah saya kemarin, semoga Allah SWT selalu melindungi tiap langkahnya, dan semoga setiap ilmu yang selalu ikhlas tersampaikan menjadi tabungan amal jariyah yang membawanya ke jannah kelak, aamiin ya Rabbal alamiin ....


Ter-ambil diam-diam di Oktober , dua tahun lalu.. hihiiii

Berasa masih kuliah dan masih dengan bangganya berkata dan mengaku-ngaku di depan sahabat2 saya, saya ‘anak’ nya Prof.Hasan :p