Tuesday, December 03, 2013

Ini Yang Terakhir


Dan Aku pun memilih untuk pergi menjemput cerita-cerita baru daripada terus-terusan mengingat bagaimana kita pernah sama-sama menulis cerita dan menunggu janjimu untuk kembali. Aku lebih menyayangi waktuku, dibandingkan dirimu. Serius. Ini yang terakhir kau bisa membaca cerita di mataku juga di sini. Karena aku akan betul-betul  pergi. Menghapus janji. 

Tak akan kau dapati bibir yang senyum nya tulus untukmu, yang berucap doa di tengadah tangan usai sujudnya. Juga tak akan ada yang mata yang menyimpan matamu di dalamnya, menunggumu hadir di depannya, menangisi apa yang sebetulnya tak layak dia tangisi.  Tak ada hati yang terus meminta hanya ditempati nama mu. Iya, tak lagi akan ada.

Jika kau begitu pintar melupakan semua, aku pun tak bodoh untuk belajar kalau tulusku, terlalu sia-sia untuk kubagi hanya denganmu.



Wednesday, November 27, 2013

Tiga Bulan Dua Minggu. Cerita

Bismillahirrahmanirrahim

Tiga bulan dua minggu aku di sini tapi tak pernah aku bercerita tentang Malang. Baiklah, aku akan bercerita. Tapi jangan bayangkan tentang Malang secara rinci. Karena tak akan kau dapati di ceritaku ini. :D

google

Malang. Sejuk. Dingin. Dan sekarang sudah masuk musim hujan.  Aku sudah menunggunya. Menunggu bau tanah yang basah karena hujan. Tiap sore sebelum matahari betul-betul pulang, hujan sudah datang. Membasahi jalan-jalan yang selalu ramai dengan manusia-manusia juga besi-besi bermesin dan beroda itu. Dan aku selalu bisa berlama-lama diam menikmati titik-titik hujan yang rindu menyentuh tanah. Kupikir aku jatuh cinta dengan kota ini.

bukan Malang :p (mirip)

Aku jatuh cinta dengan sejuknya. 23 tahun aku hidup di bawah sinar dari matahari yang kupikir lebih dari satu di kotaku, Palu, membuatku jatuh hati pada kedatangan pertama di sini. Di pagi hari udara dan hawa nya yang lembut akan bertahan sampai tengah hari, dan setelahnya matahari akan sedikit terik lalu pelan-pelan sembunyi ketika jarum panjang jam masih ada di angka 6 dan jarum pendek nya di angka 3. Singkat sekali. Lalu sejuk mendingin akan setia mengantar matahari istirahat. Pulang.

Lalu dengan pohon-pohon gagah di sini. Aku selalu seperti berada di surga. Terlalu melebihkan mungkin. Tapi coba kau bayangkan kawan, udara sejuk dan di depan kedua matamu pohon-pohon besar, dengan cabang-cabang kokohnya juga daun-daun rimbunnya juga sedang menatapmu. Malang punya banyak pohon-pohon besar. Di kampusku, di tepi-tepi jalan, di taman-taman. Ah. Subhanallah.

google

Wilis. Pasar Buku Wilis. :D Aku suka tempat ini. Ketika anggaran buat beli buku sudah terpakai untuk keperluan lain, dan aku ingin punya teman di kamar, Wilis lah yang menjadi penolongku. Hanya jalan kaki lima menit dari kos-an. Dan dengan uang dua belas-lima belas ribu , pulang aku bisa bawa satu novel (bajakan), teman ku  di kamar ketika bosan dengan tumpukan-tumpukan tugas. Jatuh cinta pada sesuatu yang tidak baik. Hihihi.

Kamarku. Kos-anku. Tapi aku memilih menyebutnya rumah. Ketika mama atau papa ku menelpon “ Di mana nak?” maka dengan senang hati aku menjawab “ di rumah” bukan “di-kos”. Rumah sederhana dua lantai enam kamar yang sangat-sangat nyaman. Jarang aku merasa sumpek ingin pulang ke rumah di Palu. Kamarku ada di lantai bawah . Berdua dengan kamar yang penghuninya belum balik dari daerahnya. Kamarku 8 x 9 setengah ubin. Lumayan untuk ukuran kamar kos-kosan. Kamar ku, tempatku merindu papa mama adik nenek. Sahabat-sahabatku. Tempatku bermesra-mesraan dengan buku-buku kuliah, novel-novelku. Tempatku belajar. Tempatku ketika diam memikirkan apa yang sudah aku lalui seharian. Tempatku merenung. Menangis. Menulis. Seperti sekarang ini.  Kupikir aku akan betah, dan suatu hari nanti aku akan sangat rindu dengan kamarku ini.


Aku jatuh cinta dengan sederhana. Sesederhana doa-doa yang kusimpan, ucapkan, nyata-kan di sini, di Malang. Hingga dua tahun ke depan. Untuk semua yang pelan-pelan akan jadi kenangan.

Monday, October 14, 2013

Langit, Kau Tahu Jodohku ?

Bismillahirrahmanirrahim. 



Langit, akhir-akhir ini kenapa banyak buku seperti di atas? Mereka serentak, serempak memanas-manasi pasangan-pasangan 'non-halal' + manusia-manusia jomblo. Termasuk aku. Iya aku. :D Dari cerita mereka, bertemu jodoh lalu nikah itu waw sekali. Ibadahnya jalan terus. Apa-apa berjamaah, berdua. Ihiiyyyy...

Hmmm, Kau tahu siapa jodohku, Langit? Tanyakan pada Tuhan, lalu beritahu aku. Ah, jangan. Biar itu jadi rahasiaNya. 

Nikah? Mudahkah? Susahkah? 
Langit, Kau punya jawabannya?

 Oh iya, tadi pagi waktu aku ke Pasar Minggu, aku melihat sesuatu, Langit. Kau tahu kan di sini banyak orang-orang yang datang menghampiri menengadahkan telapak tangannya, meminta rupiah. Mereka ada di mana-mana. Di sepanjang jalan Pasar Minggu. Padahal badan mereka kuat. Mungkin kepala dan hatinya tidak. 

Tapi tidak dengan bapak-ibu tua di tengah simpang pasar tadi. Sepertinya mereka suami istri. Umur mereka sepantaran. Kau tahu apa yang mereka lakukan, Langit? Mereka bernyanyi. Dengan microfon dan tape sangat tua mereka bergantian menyanyikan lagu-lagu yang sering aku dengar di terminal-terminal. Kebanyakan sendu. Ketika aku lewat, kudapati suaminya, ber-dangdut. Istrinya duduk menjagai tape di samping suaminya. Sesudahnya, gantian istrinya berdangdut. Dan di tengah-tengah shownya, tape mereka sesekali berulah, Langit ! Si Bapak dengan sabarnya memukul-mukul tape tuanya, sementara istrinya trus saja menyanyi, dengan musik yang hilang timbul.  Aku hampir saja menangis melihat mereka. Aku kasihan. Tapi lebih kukasihani diriku sendiri. Di usia senja nya mereka tak lelah berusaha. Sementara aku?? Keluhan tak jarang mematahkan semangatku.

Langit, lebih dari itu, aku kagum pada mereka. Tetap setia menerima satu sama lain. Tetap bersama-sama berusaha, meskipun susah. Apa jadinya, kalau istri lelah mendampingi suami ketika susah datang menghampiri? Apa jadinya suami ketika tak ada dukungan dari istri? Apa jadinya ketika di tengah-tengah, salah satu ingin pergi mencari jalan lain, sedangkan sebelumnya mereka sudah berjanji di hadapanNya, akan selalu melangkah bersama? 
Sampai malam ini, aku percaya bapak-ibu tadi sepasang suami istri. Karena sesuatu yang sampai di kepalaku setelah melihat mereka. 

Tentang jodoh, suami, istri. Aku percaya padaNya, Langit. Aku disuruhNya belajar dulu. Belajar banyak hal. Dan mungkin jodohku juga sedang melakukan hal yang sama kan Langit? 

 


Aku janji, Langit ! :)

Bismillahirrahmanirrahim.

Langit, kau sedang apa di atas sana? 
Kau melihatku bukan? Terima kasih. 

Langit, kau tahu kan aku sekarang tinggal di mana? Aku sedang jauh dari rumahku. Di sini bukan rumahku. Aku sedang bertamu. Bukan. Bukan hanya bertamu. Aku sedang menumpang di rumah orang. Untuk waktu yang mungkin tak sebentar. 

Kau tahu, rumah mereka nyaman, Langit ! Udara nya, pohon-pohon gagahnya, sejuknya.  Mereka pintar merawat rumah mereka ini. Ia indah, terjaga, bersih, nyaman.  Aku suka dengan rumah mereka. Tapi, aku tetap cinta laut, gunung dan kau langitku di rumah ku yang jauh di sana :)

Aku juga suka diam menatapmu dari bawah sini, dari rumah mereka, Langit :)  Biasanya aku bermain-main dengan mereka. Di rumah mereka ini. Mereka baik. Mereka yang kutemui sampai saat ini. Mereka pintar menjamu tamu. Menyamankan. 

Kau tahu, Langit ! Aku bersyukur. Bisa jadi bagian keciiil dari rumah mereka. Aku janji. Selama di sini, aku akan selalu jadi 'anak manis'. Jadi tamu yang baik. Tamu yang tak mengganggu. 

Bantu aku, Langit ! :) 



Dua bulan dua hari ada di bawah langit Malang. :)

Wednesday, October 02, 2013

Langit, Dengarkan Aku...

Bismillahirrahmanirrahim.

Langit, aku ingin bercerita. Tolong sisihkan sedikit waktuMu untuk mendengarnya. 

Aku terlalu sering masuk dalam-dalam ke masa yang pernah kusinggahi, bermain-main di sana, mengingat satu-satu senyum mereka, lalu aku nyaman dan tak mau pergi. Aku bisa berlama-lama di sana, hingga aku lelah lalu tertidur dengan rindu yang semakin meninggi. Tentang mereka, aku selalu begini. 

Apalagi sekarang, ketika aku hanya bisa melihat Kau, Langit yang sama yang mereka lihat di sana. Aku tak bisa mencicipi rasa yang mereka punya. Tak bisa ada di tengah-tengah mereka. Mereka yang diberi keturunan, pekerjaan, bahkan juga mereka yang kehilangan orang tercintanya. Untuk yang terakhir, aku betul-betul ingin ada di sana :(

Iya, tak ada beda nya semuanya meski aku tak di sana. Tapi Langit, Kau tahu kan apa yang kurasakan? 



Terima kasih sudah mendengarku, Langit.
 Mungkin lama-lama aku akan terbiasa. 

Friday, September 27, 2013

Mataku. Aku Padamu.

Something wrong with you, my eyes. Akhir-akhir ini, kalian cepat sekali ngantuk. Hampir tiap kuliah, pasti kalian mengundang kantuk. Mulutku tak menguap tapi mataku ini ingin sekali ku tutup. Kalau sudah begini, aku pasti melawan kalian sekuat mungkin. Dan akhirnya, selesai kuliah, ‘rumah’ kalian jadi korbannya. Kepalaku sakit.

Membaca. Aku sangat-sangat suka. Tapi lagi-lagi kalian bermasalah. Belum lima lembar bacaanku, aku mengantuk. Entah itu buku kuliah atau bukan. Aku benci. Padahal Aku serius ingin belajar. Sangat serius.

Dan juga kalian sering menangis. Yang satu ini kadang merisaukan. Pernah di tempat ramai , bisa-bisanya kalian ingin mengeluarkan bulir-bulirnya. Hanya karena mengingat sesuatu. Aduh. Aku bisa apa? Untuk masalah yang satu ini, aku angkat tangan. Eh, angkat tisu.

Mataku. Bisakah kau tak mengantuk lagi ketika dosen-dosen hebat itu memberi ilmunya? Atau ketika aku mencuri kata-kata di buku? Dan jangan lagi tiba-tiba sok mellow di tempat-tempat yang seharusnya kau bahagia!

Mataku, tolong bantu aku sampai waktu kita seharusnya :) !  Kalian yang menunjukkan ku banyak hal. Sampai hari ini. Dan (semoga) masih banyak lagi.



Aku menyayangi kalian !
Malang, Jumat, 27 September 2013. 
Aku, mataku, dan buku yang harus ku-akrab-i.

Wednesday, September 25, 2013

Di-Jodoh-Kan?

“ Dia itu dijodohkan orang tuanya! Ketemu istrinya itu pas mau tunangan. Jadi, seminggu setelah ‘dipertemukan’, mereka tunangan. Dan nikahnya itu setahun setelah tunangan. Nunggu istrinya tamat SMA dulu ! ”. 

“ Sebenarnya dia punya pacar, tapi orang tua nya gak suka sama pacarnya. Maka gak direstui lah hubungan mereka. Jangan tanya kenapa, aku juga gak tau. Tapi ya, katanya itu, jadi anak kita nurut apa kata orang tua aja, insha Allah yang terbaik, Insha Allah berkah” 

Aku hanya bisa diam. Mendengar cerita singkat temanku sukses buatku terdiam dan berpikir. Ya Alloh, hidup itu begini yah? Harus memilih. Antara keinginan kita, juga keharusan. Jujur aku salut sama si Dia di atas. Memilih untuk membahagiakan yang seharusnya dia bahagiakan. Bukannya tidak memperjuangkan cintanya, tapi aku yakin, cinta sesungguhnya lah yang dia perjuangkan.


Sedang mengingat percakapan di dalam angkot siang tadi. Kami tak lagi bergosip. 
Hanya sedikit berdiskusi tentang kampus dan jodoh :D

Monday, September 23, 2013

(Mungkin) Masih Sama

Aku masih sama dengan harap yang juga tetap setia pada tempatnya.  Tanpanya, bagaimana aku bisa membuka kenangan kita?

Apapun itu, Aku suka caraku dulu menyukainya.... 


from deviantart(dot)com

Hanya ingin menulis
Malang, Senin, Lewat tengah malam...

Thursday, September 12, 2013

Entah Ini Kenapa!


Jika malam diciptakan Sang Tuan untuk lelap. Maka kali ini tidak untukku.
Aku bisa punya malam yang tak aku maui.
Ketika akan banyak yang menarik-narik ingatanku ke sana sini. 
Kadang mereka membentuk satu garis dari tarikan yang menyambung itu.
Menyata mimpiku. Tapi bisa jadi mereka juga menguraikannya lagi. 
Putus. 
Dan aku sedih sendiri.
Seperti malam ini. Aku agak benci. 

taken from google

Aku ingin mimpi datang menjengukku, menarikku. Lalu istirahat hingga esok pagi.

Malang, 12 September 2013, 00:10 tengah malam, dan tepat sebulan di sini.

Saturday, August 31, 2013

Subuh dan Rindu

" Hidup yang hanya sekali, terlalu singkat untuk selamanya diratapi. Maka rayakan apa saja hari ini: Dekatkan dirimu dengan siapa saja yang bisa membuatmu menjadi manusia yang berbahagiaMereka yang bisa menepuk pundakmu saat tertawa, mereka yang bisa menghiburmu di saat-saat sedih, mereka yang bisa membersamaimu di antara keduanya: Mereka yang benar-benar peduli padamu dan bukan pada diri mereka sendiri. Merekalah orang-orang yang harus kita jaga dalam sisa hidup kita selanjutnya. Sebab kita sudah tahu, semua orang yang kita temui dalam hidup, selain orang-orang ini, hanya sejenak numpang lewat! "

Bismillahirrahmanirrahim...

Tujuh baris di atas ku kutip dari postingan terbaru @fahdisme. Baris-baris yang mengingatkanku nama-nama yang tak pernah pergi dari hati. Nama-nama yang tak sedarah, tapi bangga kusebut saudara. Mereka yang tercinta setelah keluarga.

Mereka yang membuat seorang aku menjadi manusia yang bahagia. Mereka yang dengan hati nya selalu mendengar, men-support, berbagi, mendoakan dan dengan sabarnya menghadapi semua egoku. Mereka yang bisa selalu dengan mudah membuatku menangis karena rindu. Mereka yang kini jauh di sana, dan sedang menuju jalan ke masa depannya masing-masing. Mereka yang jadi inspirasi dan salah satu alasan mengapa aku ingin jauh melangkah mengejar mimpiku. Mereka yang peduli padaku, pada persahabatan kami, persaudaraan kami.

Mereka yang ingin aku dengar selalu cerita hidupnya. Mereka yang ketika usia makin dewasa, tetap aku ingin hidup bersama, berbagi rasa, saling mengingatkan, membahagiakan. 

Subuh ini, di dalam sunyi, aku merindu mereka. Aku mengingat bagaimana waktu membahagiakan kami. Bagaimana kami sering berjanji untuk selalu menjadi saudara. Bagaimana kami pernah menangis ketika rindu karena terpisah tiga bulan saja. Mereka yang bukan hanya menepuk pundak tapi memelukku ketika sedih, Aku yang selalu cengeng di depan mereka, padahal tak bisa menangis di depan mama. 

Dalam doa, selalu kuminta Allah SWT menjaga kita, saudaraku. Membahagiakan hidup kita masing-masing. Pun kelak atas IjinNya , kita akan menjadi orang tua, dari anak-anak shaleh shaleha kita. Dan akan kuceritakan pada mereka tentang bahagiaku hari ini dan kemarin, tentang kalian, tentang persaudaraan kita. Tentang kita yang tak hanya singgah-menyinggahi lalu pergi. Tentang kita yang mengerti arti persahabatan dari hati. 

Aku percaya kita akan lebih bahagia dari hari ini. Akan ada hari untuk kita mengulang semua, menengok ke belakang sejenak, mengingat semua lalu tak pernah berhenti bersyukur. Nanti. Pun kita akan saling membanggakan. 

Semoga hati ku, hati mu , hati nya , tetap menyimpan sudut manis untuk kita tinggali bersama, untuk tidak saling melupa, untuk tetap saling mendoakan, untuk saling membahagiakan.

Karena Allah, aku menyayangi kalian. 



Untuk sahabat, saudara-saudaraku
Tak perlu kusebut di sini, karena aku yakin akan hati yang bisa mengerti tulisan ini :)

Malang, 31 agustus 2013
Sebelum Masjid 'berbunyi'...

Thursday, August 22, 2013

We Need Many Things in Life



Nothing in life is easy. 
Don't expect things to be given to you. 
Go out and achieve them !

Thursday, August 01, 2013

I Remember You Both, Yaya, Ida :)

Bismillahirrahmanirrahim,

Agustus 2013, Ramadhan 1434 H. Semoga bukan Ramadhan terakhir kita semua. Saya tiba-tiba ingat dua orang sahabat, saudara saya yang Ramadhan tahun ini sudah dalam status yang berbeda. Sebagai istri dan calon Ibu. Alhamdulillah. Dan saya ? Hahahaha. Lupakan.

Yaya dan Ida. They are my place to share many things. Makanya pas mereka nikah, saya langsung kepikiran akan kehilangan mereka berdua. Huhuhu. Yaya dulu yang nikah, Ida belakangan. Dua-duanya Alhamdulillah cepat dikasih rejeki. Tokcer dah :D Semoga ibu dan bayi nya sehat sampai persalinan dan seterusnya.

Jadi yah, si Yaya dan Ida ini, anaknya rada tomboy. Ida yang paling parah. Hahahaha. Saya gak kebayang wujudnya Ida yang lagi jauh di kampungnya sana dengan perut buncitnya nanti. Semoga saja dia gak lupa kalo ada anak manusia yang numpang di perutnya :D. Kalo Yaya , sih gak banyak perubahan. Kecuali jadi agak kalem. Si Yaya udah masuk bulan ke enam. Ida mungkin masih bulan ketiga. :D

Sebagai wanita dan calon Aunty, saya ikut bahagia, mereka hampir seutuhnya menjadi wanita. Mengandung anak mereka, ketika banyak tak nyaman dalam perut, dan nyawa bisa jadi taruhannya. Tapi, tak lama lagi, surga akan ada di telapak kaki mereka.

Wahai Yaya & Ida. Semoga kalian membaca ini. Sudahkah kalian mengamalkan hal-hal yang baik untuk Ibu hamil ? Sudah ? Alhamdulillah. 

Banyak berdoa, 

Ya Allah, jadikanlah (janin ini) seorang muslim, mukmin, dan muhsin sebagai bagian dari hamba-hamba-Mu yang shalih.

Ya Allah, Engkau menciptakannya, Engkau sempurnakan ciptaannya, Engkau tiupkan ruh padanya, dan tanamkan tauhid dalam hatinya.

Ya Allah, jagalah agamanya, jagalah kehormatannya, jagalah akalnya, dan jagalah badannya,

Ya Allah, bantulah aku (agar mampu) mendidiknya sesuai dengan yang Engkau cintai dan Engkau ridhai.”


Bagaimana rasanya punya beby di perut? Wonderful I guess. :D  

Kenapa jadi saya yang tidak sabar mau lihat penampakan anak kalian. Insha Allah sehat. Cantik + guanteng kaya papa mama nya. 

Dede beby nya semoga tidak rewel, sehat-sehat, supaya mama nya heppy sampe waktunya melahirkan. Doa ku menyertai kalian berdua, berempat dengan beby, berenam dengan suami masing-masing :D. Dan doakan lah saudaramu ini sesuai dengan keikhlasan. Nanti malaikat yang aamiin kan :) 

Like you are :p

*Oh iya kalo lagi chit-chat sama dede bayi, ceritakan juga tentang aunty nya ini le :D
missing you both. :) 
@unniamelia


Tuesday, July 30, 2013

Shortly After Watching Her Video, #FailureToHikmah


Bismillahirrahmanirrahim.

Mendapat ‘sesuatu’ yang baru, bisa disimpan di kepala , lalu dikerjakan oleh hati dan diri. Bersyukur masih bisa sampai hari ini, semua yang ada di diri, belum kehilangan fungsinya. Menikmati berbicara dengan Nya, tentang semua rencana-rencana, impian-impian, “hadiah-hadiah” yang tak lama lagi bisa saya berikan untuk orang-orang tersayang dalam hidup saya.

Bahwa saya juga mencintai diri saya sendiri, mengapresiasi apa yang Yuni Amelia bisa dapatkan sampai hari ini. Menghargai keadaan diri, mencoba dan menaikkan kemampuannya setiap hari. Mengamati dan belajar dari orang-orang di sekelilingnya. Bangga, iya, Alhamdulillah. Menikmati semuanya sesaat, melihat bahwa banyak hal-hal indah di setiap gerakan kepala dan mata. Lalu kembali bergerak untuk terus menghidupkan hidup. Untuk selalu berjalan sampai nanti  masa nya tiada. Hingga nama yang tertinggal bersama cerita.

Memilih untuk dipilihkan Allah yang betul-betul memahami. Berteman dan belajar dari semua yang ikhlas berbagi dan memberi. Saya tidak bisa lagi bersyukur lebih dari ini. Untuk tiap hidup saya yang punya cerita. Untuk semua yang masih bisa saya kerjakan, saya usahakan, saya perjuangkan. Untuk gagal, untuk pesimis, untuk cibiran, sindiran, juga pandangan-pandangan yang meremehkan. Semua nya punya tempat dimana harus disimpan dan dibuang seperti sampah.

Karena lagi-lagi Allah tak tidur. Dia di sana melihat saya. Membimbing saya. Menegur saya. Menyuruh saya belajar. Menguji saya. Dia selalu bersama saya. Dia tahu saya bukan penyair hebat yang dengan bahasa emasnya, tapi Dia mengerti tiap pinta dan cerita saya. Dia melihat saya berproses. Untuk menjemput apa-apa yang dijanjikanNya untuk yang berusaha, dan berdoa. Saya berharap hidayahNya. 

Hari ini,  saya semakin dekat dengan nyata dari bayangan tentang hidup saya esok. Karena saya hidup tak lama. Tak akan saya buat sia-sia. Untuk Papa. Mama. Nina. Keluarga. Sahabat. Guru. Teman. Dan yang utama Dia, Allah SWT. Untuk hidup kekal di sana. Alam kita selama-lamanya.

Because Love is Verb. Saya cinta hidup  saya dan isinya. Maka saya terus berusaha.

 


Terima kasih ,untuk motivasi nya.
Teruslah berbagi!
to: @Marshanda d 1st Indonesia MotivArtist 


Wednesday, July 24, 2013

I Miss Him

Bismillahirrahmanirrahim...

“ Kakak Uni, kakak uni, Aky boleh main komputer?” Aky mendekatiku, bertanya dengan suara cemprengnya, melihat dekat ke mataku yang lagi terarah ke komputer. Aky, keponakanku yang baru berumur 4 tahun-an, anak dari Kak Rian , sepupuku. Sangat-sangat aktif, tak bisa diam dan duduk manis, kadang nakal menjengkelkan, tapi tak pernah tidak membuatku rindu.

“ Eits, jangan dulu, Aky. Kakak uni masih pake komputer, tunggu sebentar lagi !” Jawabku, dengan kepala tak menoleh ke arahnya.

“ Tunggu nya berapa lama, kakak uni? “ Tanyanya lagi.

“ Nda lama lagi, nanti kakak Uni selesai mengetik” Balasku cepat dan tetap berusaha fokus ke layar komputer.

“Tapi , Aky mau main komputer sekarang!” ucapnya memelas dan agak sedikit memaksa.

“Belum bisa sekarang. Aky tidak liat Kakak uni masih pakai komputer?” Tanyaku sedikit kasar.

Dia merengek. “Aky mau main komputer.” Arrhhh.

Aku berhenti mengetik, melihat ke arahnya. Kulihat matanya, dan dia tetap sedikit memaksaku untuk berhenti mengetik dan mengijinkannya main Counter Strike. Aku mulai kesal.

“ Aky, jangan ganggu kakak Uni ! Main yang lain dulu! Kakak Uni masih mengetik, nanti kalau selesai, kakak uni panggil Aky ! “ Ucapku dengan nada suara yang cukup tinggi. Dan lalu melanjutkan ketikanku.

Dia tetap merengek, bahkan sekarang menarik-narik kursiku. “ Tidak mau, Aky mau main komputer sekarang !” Kelakuan nya yang kadang menjengkelkan muncul di saat yang tidak tepat.

Aaarghh. Sepertinya aku betul-betul kesal melihat tingkah Aky kali ini. Bagaimana tidak, aku harus menyelesaikan ketikan yang lumayan membuatku berpikir keras, lalu Aky datang merengek-rengek mau main komputer. Kutatap matanya.

“ Aky, Kakak Uni tidak suka skaaalliii sama anak nakal !!! Kalau Aky merengek begitu kakak Uni tidak kasih pakai komputer !!! Sudah, diam ! Jangan ganggu Kakak Uni ! ” Aku marah sambil menatapnya yang duduk di lantai. Sepertinya kali itu tingkahku tak se-manis biasanya.

Dan Aky, apa yang dia lakukan? Kupikir dia akan berlari keluar kamar sambil berkata dengan nada mengejek " Aky nda mau temaan kakak Uni "

Tapi, dia hanya diam. Tenang. Matanya yang tadi kutatap dan juga menatapku ketika aku marah, tiba-tiba menatap ke sekeliling ruangan, menghindari mataku. Dia juga mengucek-ngucek cepat hidung mungilnya dengan jari-jari kecilnya yang biasanya lincah memainkan mouse komputer. Ada yang lain dengan tingkahnya, bibirnya terkatup rapat. Lalu kulihat wajahnya, mata beningnya.. Ya Allah, ada yang menggenang di sana. Aky ingin menangis karena ku marahi, tapi dia berusaha untuk menahan air matanya, dengan tidak melihat mataku, mengucek hidungnya cepat. Aku teringat pernah mendapati tingkahnya yang seperti ini, yang tak mau menangis, lalu mengucek matanya, membatalkan bulir bening itu keluar dari matanya ketika ia dimarahi ayahnya.

“ Iya, Aky tunggu sampai Kakak Uni selesai mengetik.” Ucapnya pelan dengan wajah polosnya yang takut sambil tetap mengucek hidungnya cepat.

Ya Allah, kutarik pelan dia dari duduknya, langsung kupeluk tubuh kecilnya, kucium kedua pipinya. “Maafkan Kakak Uni, Aky.” Ucapku dalam hati. Aku betul-betul merasa bersalah, membuat anak sekecil Aky ketakutan, ingin menangis.

“ Aky mau main Counter Strike , kan? “ Aku bertanya padanya, kali ini sambil menunjukkan gigi-gigiku.

Dia tersenyum, mengangguk. Ku save ketikanku, dan counter strike pun muncul di layar komputer.

Ada perasaan lain kali ini. Kulihat Aky main dengan tenang. Senang. Aky memang bukan adik kandung, bukan ponakan langsungku. Tapi aku menyayanginya.

Ya, Kakak Uni sayang sama Aky. 

Aky n my lil sister


Tulisan ini lama ter-save as draft. Sudah lama tidak ketemu Aky,
 I miss him so. :)



Monday, July 22, 2013

Siapa Perempuan Itu ?

Bismillahirrahmanirrahim.




Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Allah mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi.

Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan. 

Ketiak pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu. Tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu. Dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki; perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele, hingga ketika laki-laki tidak  mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya, sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu, kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.  

Dia lembut bukan untuk diinjak. Rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. 

Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Karena perempuan adalah bagian dari laki-laki. Apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga baru mu. Keluargamu pun akan menjadi keluarga baru nya.

Sekalipun dia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena dia lahir dan dibesarkan di sana. Karena mereka dia bisa jadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga.

Karena kau dan dia adalah satu. Dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.


(Re-type from Dudung A T 's site)

Entahlah....


Thursday, July 11, 2013

Ramadhan Hari Kedua dan Hal Kecil Yang Bisa Mengaduk Rasa

Bismillahirrahmanirrahim

Ya Allah, ini Ramadhan, saya tahu. Bolehkah saya mengeluh?

Hari ini saya berangkat kerja, saya semangat ya Allah. Kau pasti lihat bagaimana sepanjang jalan saya senyum menoleh ke lautMu, menengok ke langitMu. Pagi ini mendung, sejuk, pantai yang selalu saya lewati terlihat lebih indah dari biasanya. 

Sampai di kantor, senyum saya masih ada. Saya melakukan semuanya seperti biasa. Saya menikmati semuanya, meskipun Kau tahu kadang saya,,, ah sudahlah. Semuanya lancar, saya masih berbalas tweet sama seorang penulis terkenal, dan itu menambah indah hari ini.  Sampai seorang yang mengira uang bisa melancarkan urusannya. Mahasiswa yang berkasnya harus ditanda tangan Bapak-atasan saya. Beliau lagi keluar sebentar. Saya katakan pada mahasiswa itu untuk menunggu, kalau tidak hari ini, mungkin besok pagi. Dia terlihat berpikir. Dan Engkau tahu apa yang dia lakukan, ya Allah? Dia mengambil dompetnya, dan mengeluarkan selembar dua puluh ribu. Uang itu dia taruh pelan di atas meja di dekat tanganku, di bawah tumpukan kertas. Saya tahu maksudnya adalah supaya dia tak harus lama menunggu. Terbaca dari mimik mukanya. Saya menolak, dia berkeras. Saya senyum sambil berkata tegas, sebisa saya. Dan akhirnya dia mengambil kembali uangnya.

Ya Allah, salahkah ucapan saya padanya tadi kalau dia harus menunggu ? Terlihat meminta kah ? :(  
Atau 'tolong ya' sudah tak punya arti sehingga harus ada uang sebagai ganti? 

Orang-orang yang mengira uang bisa melancarkan apa saja, mungkin kebiasaan mereka.

Ini memang bukan pertama kalinya, hal kecil tapi selalu bisa mengaduk-ngaduk rasa. Mau marah, saya tak bisa. Sedih juga tak ada guna.

Buat saya bertahan di sini, sampai batas seharusnya, ya Allah. 



2 Ramadhan 1434 H. 
After writing, my feeling back to normal :D
Alhamdulillah.

@unniamelia

Tuesday, July 09, 2013

Rumah Dari Sedekah :)

Bismillahirrahmanirrahim

" Sebenarnya kisah ini bukan aku yang ngalamin, tapi ade aku, namanya Kasyful Hadi. Aku udah minta izin sama dia buat berbagi pengalamannya yang buat kita sekeluarga merinding, haru, percaya gak percaya, dan pastinya bikin kita yakin kalo Allah SWT sudah berkehendak maka apapun sangat mudah untuk-Nya. Kun Fayakun deh....

19 Agustus 2010. Waktu itu bulan Ramadhan, kita sekeluarga ke Jogja untuk menghadiri acara wisuda ade ku ini. Hadi kuliah di UGM. Setelah acara wisuda selesai, Hadi dapat sms yang ngabarin kalo dia dapat beasiswa untuk ngelanjutin S2 di UGM juga. Alhamdulillah kita semua senang dengarnya, cita-cita dia untuk ngelanjutin S2 kesampaian. Padahal tadinya dia udah pesimis juga bisa dapat beasiswa ini, soalnya beasiswa ini sudah tidak ada kabarnya tiga bulan lebih, jadi dia juga hampir sudah melupakan cita-citanya ini.

Singkat cerita lanjutlah dia S2 di UGM. Saat liburan lebaran, Hadi balik ke rumah dan dia bilang pengen beli sepeda katanya buat olahraga. Saat kembali ke Jogja dia pun membeli sepeda dan mulai bersepeda ke kampus. Suatu hari ada temannya ngajakin ikut acara FunBike yang diadain salah satu Sekolah Tinggi Terkenal di Jogja. 

Awalnya dia ogah-ogahan dan daftar di hari terakhir, itupun teman-temannya yang daftarin. Besok paginya Hadi dan teman-temannya udah siap dan bersemangat ikut acara Fun Bike terseut. Ternyata eh ternyataaa.. Pesertanya ada 12 Ribu orang !! DUA BELAS RIBU ORANG !

Sebelum peserta dilepas ada obrolan ringan antara Hadi dan teman-temannya, kurang lebih begini, 
" Di, mudah-mudahan aku deh yang dapet doorprize rumah hadiah utamanya, soalnya bentar lagi kan aku mo nikah." 
panitia emang nyediain satu unit rumah untuk hadiah utama, mobil xenia hadiah kedua, motor, kulkas, laptop, tv, hp, dll. Trus Hadi bilang,
' Iya deh, kamu rumah ga papa, aku dapet mobil aja"

Tibalah saat pelepasan para peserta. Setelah bendera tanda start dikibarkan, para peserta mulai menuntun sepedanya masing-masing. Lho, kok dituntun? Yah Karena ga bisa dinaikkin. Dua belas ribu peserta, cin ! hehehe. Baru setelah beberapa kilometer bisa dinaikkin. Pesertanya ga cuma dari Jogja aja, tapi dari kota-kota lain di seluruh Indonesia.

Selesai acara Fun Bike semua peserta kumpul di lapangan menyaksikan acara hiburan yang diadain panitia dan tentu saja buat ngikutin acara pengundian doorprize. Info dari panitia, pengumuman sudah bisa dilihat di situs kampus besok. Karena males ngikutin acara hiburan, Hadi pulang ke kost-an. besoknya dia iseng liat pengumuman di situs yang dikasih panitia, dan jreeeng jreeng, nama Hadi gak ada. ya emang karena pemenangnya belum ada, hehehehe.

Waktu itu hari Senin, nah lusanya, pas lagi kuliah Hadi ditelepon sama temennya yang sama-sama ikutan Fun Bike juga. Temennya bilang kalo nama Hadi ada di daftar pemenang Fun Bike dan berhak atas HADIAH UTAMA yaitu 1 UNIT RUMAH TYPE 37 seharga Rp.107 Juta !

Percaya ga percaya, Hadi langsung pulang ke kost-an buat ngambil nomor peserta, menghubungi panitia dan besoknya dia ketemu sama panitia Fun Bike. Pas ketemu panitia, panitianya bilang,
" Ya ampuunnn Maas, Mas kemana aja? Hampir aja kita mau susulin ke Cianjur, ke alamat di KTP. Gimana mas, kok kaya gak senang gitu?"

Si Hadi jawab, "Bukannya gak seneng mas, saya bingung aja gitu, percaya gak percaya, hehe.."
Setelah serah terima hadiah secara simbolis, Hadi pulang ke kost-an seperti tidak terjadi apa-apa, padahal temen-temennya udah heboh minta traktiran.

Sebelum ketemu panitia itu Hadi nelpon saya, kurang lebih seperti ini, 

Hadi: Halo Uni Riri

Aku : Iya Di...

Hadi : Hadi dapat hadiah rumah.

Aku : Haah?? Rumah ? Rumah apa? Rumah Ayam, hhehe

Hadi ; Rrumah beneeraaann. Keamren Hadi ikut Fun Bike di Jogja dan menang doorprize hadiah utamanya. 

Aku : Ah masa sih ? Penipuan kali Diiii !!?

Hadi : Ngga, orang tadi Hadi dah nelp panitianya, coba deh Uni Riri search di google STIE YPKN, trus liat pengumuman pemenang Fun Bike YKPN

Aku : oooohh.. Iya deh ntar Ri liat ...

Ya Udah habis telpon-telponan trus saya langsung googling pengumuman pemenang Fun Bike nya dan ternyata emang iya nama ade ku ada di daftar pemenangnya. Setelah urus ini itu, pajak balik nama dll, akhirnya Hadi ade ku resmi punya rumah pertamanya yang kita sebut hasil door prize. hhee

Lho, terus sedekahnya manaaa ?? heheheh.. 
Jadi gini, ternyata beberapa minggu sebelumnya, waktu Ramadhan 2010 itu Hadi sedekah 300 ribu ke mesjid buat orang yang buka puasa.

Cerita berkah sedekaahnya ga cuma sampe di situ. Sekarang ini waktu email ini dikirim Hadi ada di belahan dunia lain yaitu Eropa tepatnya di Swedia. Hadi dapet beasiswa untuk double-degreenya di sana. Alhamdulillah. 

Subhanallah, cuma dengan sedekah 3oo ribu, Allah SWT mengembalikannya bukan lagi 10x lipat, bahkan lebih dari 700x lipat! Mulai dari Hadi dapet beasiswa S2 di Jogja setahun, beasiswa di Karlstad University, Swedia setahun, dan dapat hadiah rumah. Kalau itu semua ditotalkan nominalnya adalah ratusan juta rupiah. Saya semakin yakin, memang benar jika Allah SWT sudah ingin memberikan sesuatu kepada makhluk Nya, tidak ada satupun yang bisa menghalangi.

Sedekah itu memang tidak pernah mengurangi rezeki kita, justru akan mengundang rezeki-rezeki lain berdatangan. Balasannya pun bukan hanya di dunia, tapi juga sebagai bekal pahala kita di akhirat kelak. Aamiin Ya Rabbal 'Alaamiin. 

Semoga kisah Hadi ini bisa menginspirasi. 

@riri_setiabakti


Insha Allah, Aamiin. Cerita di atas saya re-type from Sedekah Super Stories by Muhammad Assad. There are many super stories in this book that can make us realize how great sedekah's power is ! Ayo Sedekah ! :) 



@unniamelia