Tuesday, May 14, 2013

Untuk Satu Langkah Selanjutnya...

Bismillah ...

Ada di sela-sela ingatan dan harapan. Menikmati detik-detik ini seorang diri. Bersyukur untuk segala nikmat sampai hari ini.

Tak lama dari hari ini, satu step insha allah akan saya hadapi. Tak pernah terpikir akan bisa menuju  jalan ini. Tak pernah. Mengingat segala apa apa diluar kesanggupan materi saya. Hingga saya ‘memaksa’ untuk bisa, dan Maha Suci Dia yang membuka satu satu jalan indah, dari tangan-tangan tak disangka :)

Pintu ke sekian yang jika bisa saya masuki, maka akan terbuka lagi pintu yang lebih besar untuk sampai ke cita-cita saya. Membahagiakan kedua orang tua saya, keluarga saya. Juga orang-orang yang dengan bantuan-bantuan ikhlas bahkan tanpa saya minta selalu bisa buat saya sadar arti sebagai manusia. Dengan segala usaha, saya ingin buat mereka bangga.

Melangitkan doa  doa, memaksimalkan usaha, insha allah ada hasil besarnya.


Yah, nobody said it was gonna be easy. But, I’m doing my best, and I believe Allah SWT will do the rest.

Wednesday, May 01, 2013

Dari Kita Untuk Kita

Bismillahirrahmanirrahim,

Halloo May , Will u give me great happiness like last year ? I do hope that !

Apa yang pernah kita lakukan ke orang lain, cepat atau lambat akan balik ke kita. Udah jadi hukum alam, hukum langit. Menghargai orang lain, orang lain juga akan menghargai kita. Baik ke orang, orang juga begitu. Ramah ke orang, baliknya juga begitu. Jahat juga kaya begitu.

Tiba- tiba ada yang protes , “ah , ga selamanya begitu, kadang kita udah baik, eh malah dikasarin lah, dicuekkin, bla bla bla”

Nah , mungkin kita lupa , pernah khilaf ke A , tapi B, C , atau X lah yang jadi perantara pembalasnyaaa.. !!

Saya pengen berbagi sedikit tentang harga menghargai ini. Hari ini saya hampir nangis karena merasa ga dihargai. Hiiikkkss..

Seperti yang sudah-sudah. Saya mulai rutinitas dengan cerah ceria. Udah kerja normal seperti biasa, trus ada Ibu-Ibu udah agak tua begitu nanyain info tempat ngurus sesuatu ke saya. Nah, saya agak bingung dgn pertanyaannya, dan agak sedikiiit lambat buat jawab, *masih mikir tapi sambil senyum* , eh dia langsung ngomong beginii “ Ah, sudah ! Hanya jawab pertanyaan begitu lambat skali ! ” Trus balik badan sambil ngomel-ngomel.

Ya Allahh, rasanyaaaaa pengen nangis , tapi ga mungkin kan saya nangis di ruangan ini, pemirrssaaa!!! Sakit hati? Pasti. Ibu itu bukan baru sekali itu datang. Dan selalu saya hadiahi senyum manis. Lah kok begituu tadi L bisa dibilang berpendidikan tinggi , tapi ????

Saya jadi ingat, sepertinya 2 bulan lalu saya pernah menjawab pertanyaan ibu-ibu lain dengan sangat tidak ramah tapi tidak marah, dan mungkin ini salah satu balasan perbuatan saya dulu.

Sesungguhnya ketika kita tidak menghargai orang lain, kita sedang tidak menghargai diri kita sendiri. Kita merendahkan orang lain, kita sedang merendahkan diri sendiri.


*eh, barusan ada Ibu-Ibu yang juga sudah berumur, yang kemaren2 sudah sangat2 baik. Dia datang dengan kerepotan bawaan di 2 tangannya. Dia senyum,  berterima kasih, seporsi makan siang, sekotak teh kemasan, plus sebungkus roti gede J Mungkin bagi sebagian orang, pemberian nya ga seberapa. Tapi, senyumnya, niatnya, usahanya, untuk saya itu luar biasa.

hari ini sedikit beda dari biasanya..