Friday, March 30, 2012

Menunggumu denganNya :)



Assalamu’alaikum akhi Rizky..


Apakah gadis berhijab tidak boleh jatuh cinta? Mungkin karena banyak yang mengira kami adalah malaikat yang berwujud manusia. Pun ketika kini, usiaku berkepala dua, dan sudah jadi mahasiswa tingkat delapan. I can feel it,too. Karena bukankah itu fitrah dari Allah yang sia-sia sekali untuk disangkal.

Tapi tidak, sama sekali aku bukan manusia yang pantas untuk menghalalkan aktivitas hubungan dua jenis berbeda tanpa ikatan menikah.

Aku hanya ingin bilang, akhi... bahwa tindak-tandukmu membuat akhwat sangat berpotensi untuk jatuh. Belum lagi harus kusebut wajah mu yang manis, bersih, kepintaranmu yang di atas rata-rata dan kharisma mu.

Dan aku? astaghfirullah, aku adalah salah satu yang terperangkap di dalamnya. Doa-doaku di pertengahan malam mulai terisi namamu. Bahkan dengan sedikit ‘memaksa’, aku ingin Allah menjodohkanmu denganku. Betapa semangatnya aku datang ke rapat musholah kampus, jika kamu ketuanya.

Kadang aku senyum-senyum sendiri bila mengingatmu memanggil ukhti. Walau aku tau akhwat lain juga mendapat panggilan yang sama. Ah, ada saja beda yang terasa.

Tolong akhi, bantu aku melupakanmu. Aku ingin hari-hari damaiku kembali lagi. Hari-hari yang hanya ada aku dan Dia, Allah swt. Tolong jangan terlalu banyak muncul di depan para akhwat, menebar senyum atau sengaja me-misscallku untuk membangunkanku shalat malam. Terlalu berat, akhi, menjaga hati dalam keadaan hati berbunga-bunga diharumi nafsu.

Baiklah, ku akhiri saja surat ini seiring kuakhiri segalanya. Sungguh, ini bukanlah hal yang mudah untuk bangkit lagi setelah terperosok terlalu jauh. Tapi aku tidak ingin kalah dari dirimu. Masa aku akhwat yang harusnya punya rasa malu yang lebih besar, malah menurunkan harkat diri sendiri?

Semoga kamu tetap terjaga dari rasa-rasa yang menyesatkan ini. Aku yakin. Allah menyayangimu.

Wassalam.


Kulirik jam berbingkai coklat di dinding kamar. 11 lewat 10. Tapi, Mas Yos tampaknya belum mau mengakhiri ketikan laporan seminar Islam di kampus Ahad tadi. Silu et wajahnya sangat menyenangkan untuk dipandang. Wajah hitam manis yang bersih. Kaca mata kecil berbingkai hitam bertengger di batang hidung yang lurus dan mata bening bergerak-gerak di dalamnya mengikuti gerakan kursor. Ah, Mas Yos, mas ku yang shaleh. Mas yang cerdas dan sopan. Mas yang selalu bersemangat untuk perbaikan umat. Mas yang tak pernah ada dalam hatiku, sebelum ia datang dengan kebulatan tekad untuk mengkhitbahku.

Dengan senyum dikulum, kulipat surat itu. Surat yang tak pernah kukirimkan kepada siapapun. Nama itu pun tersimpan rapi di dalamnya. Aku hanya mempercayakannya pada Allah SWT. Dan aku tahu sekarang, Allah lah yang membalasnya dengan cara yang lebih indah. Tulislah dalam hati saja!

Surat Cinta, hal 57-60
Akhwat modis, Ikhwan genit, Rahmi, Martina 2007


Ya Allah, aku hanya bisa terdiam. Ku tatap buku yang tak pernah bosan-bosan ku eja tiap katanya. Kembali ia mengingatkanku tentang apa yang pernah terkirimkan dulu. Ah, tak perlu ku tulis di sini. Kau pasti tahu, ya Rabb.

Semoga pikiran dan perasaanku tetap pada bagaimana mereka harus menjaga dan terjaga. Hingga nanti, sampai saatnya tiba. Insha Allah.

Akan kujejaki panjangnya sunyi ini,
Hanya sendiri bersamaMu, itu inginku,
Hingga Kau tuntun dia dan aku bertemu,
Ya, hingga saat itu, kuatkan aku untuk menunggu...


Sabtu dini hari, 31 maret 2012
Bersama dengan kawan-kawan mahasiswa di sana yang menunggu hasil perjuangan mereka,  Hey... BBM jadi naik?? :p


16 comments:

  1. Mbak kok aku bingung yah...
    Rizky? Mas Yos? Itu hubungannya piye hihi @_@

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe,,
      Si aku yang d'tulisan tidak bercetak tebal itu lg bernostalgia dgn surat cintanya yg takk pernah terkirim, mbak...
      yah, mas yos ntu suaminya ... :)

      Delete
  2. Gak jadi naiiik!

    Emang, banyak ikhwan yang suka gombal gembel. Akhwat juga ada yang gombal gembel.

    ReplyDelete
    Replies
    1. :) yah begitulah mbak, jaman sekarang semua perilaku tersedia di mana2 .. :)

      Delete
  3. heheh, keren mbaakk...

    ini sepertinya bukan hanya fiksi
    tapi terjadi pada banyak orang..

    walaupun gak nulis surat, seenggaknya dalam hati
    kekeke *loh kok curhat?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, mungkin pengalaman si penulis :)

      ga ppa, sya jg curhat kok di atas :)
      mksh y mbak udah maen kesini :)

      Delete
  4. Surat yang paling atas bikin aku tekagum2 unn hehehe...

    ReplyDelete
  5. subhanallah surat yang pertama kalau di lihat dari kenyataan yg ada sekarang pasti udah langka banget.. seorang ukhti yg masih menjaga rasa malu, lebih menutup diri dari godaan yg bukan mahromnya. :-)

    great gw suka unni

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bang, kata2nya mewakili perasaan akhwat yg laen ..
      *eeeaaaaa

      udah langka ya yg ky ukhti rahmi?
      hmmm.. sepertinya ...:) *sambil mikir :)

      Delete
  6. Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik-baik..pasti unni dapat jodoh yang baik juga^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaahh, aamiin, aamiin...
      Makasih banyak ya bang :)
      salam kenal :)

      Delete
  7. semoga yang menulis surat, Rahmi Martina.. dapat yang terbaik yang diinginkannya.. karena jatuh cinta itu fitrah manusia, tidak peduli dari manapun dan bagaimanapun :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. beetulll banggg Gaphe:)
      tp kayanya mb rahmi udh dpt yg terbaik tuh di atas , :D
      hhehehe

      Delete
  8. Gak tau mau komeng apa, yang jelas BBM gak naik kan? dan suratnya bikin senyam senyum :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hhehe, iy g naik ..

      ah, pernah dapat surat seperti yg di atas y ? :)

      Delete