Tak ada sarapan berita pagi ini. Terlalu capek melihat orang-orang nun jauh di ibu kota sana berdebat, saling menyalahkan, menuduh, merasa jujur, merasa benar, tak ada yang salah. Lalu siapa sebenarnya yang salah di sandiwara yang dipertontonkan berbulan-bulan ini? Kami? Para penonton? Huuhh..
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Pagi ini , om saya, suami dari sepupunya mama meninggal dunia. Saya turut brduka cita atas meninggalnya suami, ayah tercinta dari sepupu-sepupu saya, Irta, Amat dan Abi. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, dan semoga almarhum Om Iwan diberikan tempat yang layak di sisi Allah Swt. Aamiin.
3 digit angka berukuran kecil di sudut kanan screen notbuk ku , 7.40.. ketika jari-jariku mulai berdansa dengan irama yang tak jelas di atas tuts-tuts putih ini. 5 menit yang lalu, nina (masih ingat kan?) adik saya berangkat ke kampus. Mengejar kuliah pagi. Jangan cuma capek, tapi saya harap semoga dirimu pulang bawa ilmu juga.. hhahaaa..
Kuliah pagi. Jam 8. Hmmm, 2 bulan sudah saya tak lagi merasakan berangkat ke kampus sebelum jam 8. Kemudian ber-heboh2 riaa ketemu teman-teman di depan kelas, nyontek tugaas sebelum sang dosen tiba, dan lalu menguap berjamaah ketika kuliah sedang berjalan.
Waktu terlalu cepat berlalu, ataukah hari-hari saya yang hampir selalu menyenangkan bersama manusia-manusia yang berjudul sahabat. Sehingga, 3 tahun-an sepertinya bukan waktu yang lama...
Ah, saya teringat sesuatu (Jangan langsung lari ke syahrinii). Note seorang sahabat, uyu, pencuri kenangan. Ya, kami berdua sering diam-diam mencuri kenangan untuk kami miliki sendiri. Ketika ingatan-ingatan yang lain mungkin buram karena tertindis cerita-cerita baru, kami tidak.
ada detik-detik yang dengan diam-diam ku kantongi dan tanpa kalian sadari...
aku menyimpannya jauh didalam brankas baja didasar hatiku.
jadi ketika kalian tak lagi bersamaku, aku masih dapat membuka dan kembali menatapnya lekat...
lagi-lagi tanpa kalian sadari, apalagi mencurinya dariku...
mungkin otakku bisa lumpuh, tapi yakinlah bahwa hatiku takkan mati untuk mengenang kalian, sahabat...
maret, 2011
Uyu, kita semua masih punya banyak waktu kan??
Masih bisa tambah stok kenangan curian yang laiiiin... :)
Ah, tapi 3 bulan ke depan nanti, kau pasti punya kenangan yang baru dengan teman-teman poskomu !
Pisahkan ! Awas tercampur ! Hohohoo...
Weeiitss, 1 lg, Tolong nah, habis baca ini, Jangan lagi sms , *sa sayang kau, nenk *
Have a great Thursday, readers !
manis sekali ^__^
ReplyDeletehatiku tak akan mati untuk mengenangnya
^___^
ReplyDeletehati , ia tak pernah bohong, tak pernah lupa...
tak pernah mati...
kenangan itu sesuatu yg indah dan ga mungkin terlupakan :)
ReplyDeletebagi saya kenangan juga sesuatu yang berharga.,
ReplyDeletenikmatilah slalu momen2 saat memori sedang mengulang kenangan,jangan sampai waktu membawanya pergi hingga kita akhirnya trlupa..
tulisan yang sangat indah...
ReplyDeletesalam kenal dan follow balik
Revolusi Galau
Wah, perlu renungan untuk memahami tulisan ini :) (dasar aku katrok)
ReplyDelete@lenny : yup :) namanya kenangan, y akan selalu dikenang , hhee..
ReplyDeletemakasih udh main ksini :)
@mb Hana : iya mbk, smoga memorynya g bklan prnah kna virus :D hhehee
@adang: okeh , thank u, meluncuurr :D
@anak rantau : hhhahaaa :D