Saturday, March 10, 2012

A heart note, reminder to be better ...

sumber gambar


Di sebuah RS di kota kecil, 21 tahun, 8 bulan 10 hari yang lalu, penantian 7 bulan sepasang suami istri akhirnya terjawab dengan Kehadiran bayi perempuan mungil dengan bobot 1,9 Kg yang juga mengubah status mereka menjadi ayah dan ibu. Yuni Amelia nama yang mereka berikan dengan harapan anak ini bisa menjadi ladang amal untuk mereka. Aamiin.

Mereka kenalkan anak ini dengan Sang Pemilik semesta. Mereka besarkan anak ini dengan penuh kasih sayang. Mereka ajarkan anak ini bagaimana bertanggung jawab. Mereka tunjukkan anak ini bagaimana mengasihi orang lain. Mereka didik anak ini bagaimana menghadapi masalah dengan pikiran dan bahu yang kuat. Tak ada yang tak mereka berikan untuk anak ini, hingga saat ini, ia di sini, mengalirkan pikirannya ke depan mata anda, melalui jemarinya.

Ya, Saya adalah anak itu, yang hampir 22 tahun merasakan nikmat Allah SWT yang sungguh luar biasa. Dilahirkan dengan tidak kekurangan satu apapun. Dibesarkan di lingkungan keluarga biasa dengan kasih sayang yang luar biasa. Ibu yang selalu ada, mengantar saya beraktivitas lalu kemudian setia menyambut saya, menanti cerita-cerita saya ketika pulang ke rumah. Adik yang hanya satu, yang selalu saya tanyakan keberadaannya kepada Ibu ketika ia tak ada di rumah. Dan Ayah, yang tak pernah lalai dengan tanggung jawab besarnya, meskipun kadang beliau lupa anak-anaknya sekarang semester berapa. Hidup saya nyaris sempurna, tetapi sebagai manusia biasa, saya harus terus mempertahankan ‘kesempurnaan’ itu.

Apa yang bisa saya lakukan? Sedangkan status saya sekarang masih mahasiswa semester 8 ! Yang bahkan kadang terlalu sibuk mengurusi diri sendiri dengan urusan kuliah. Merenung sejenak membuat saya sadar, kalau sebentar lagi, tanggung jawab saya akan bertambah. Saya bukan lagi mahasiswa yang tiap hari ke kampus, belajar, maen dulu, lalu pulang ke rumah. Saya harus fokus menyelesaikan kuliah saya tepat waktu, dengan indeks prestasi yang harus menciptakan senyum syukur dan bangga kedua orang tua saya. Saya harus bisa !

Alhamdulillah, saya telah jatuh cinta dengan satu profesi yang saya harap bisa saya jalani kelak. Seorang pendidik, insha allah. Saya mencintai berdiri di depan berpasang-pasang mata anak-anak pengejar masa depan cerah, yang menatap saya, menyimak apa yang saya sampaikan, bertanya apa yang mereka tak mengerti lalu kemudian bercanda, tertawa dan akhirnya tersenyum puas ketika mengakhiri pelajaran. Ya Allah, berikan saya kesempatan itu di perjalanan hidup saya. Saya ingin menjadi seseorang yang bisa mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada murid-murid saya nanti, yang bisa menjadi pendidik, pengayom dan menjadi contoh yang baik untuk mereka. Saya ingin dengan tekad yang saya miliki, saya bisa ‘melahirkan’ anak-anak yang hati dan pikirannya bersih sehingga bisa menjadi pem-baik negeri ini.

Kemudian saya akan mengambil alih tugas kedua orang tua saya selama ini. Saya ingin fisik mereka yang semakin melemah, kepala mereka yang terlalu lama mengkhwatirkan anak-anaknya, bisa sejenak beristirahat dan menikmati hasil kerja keras mereka selama ini. Saya ingin mereka menikmati masa tua dengan senyum bangga melihat anaknya berusaha, seperti harapan mereka dulu. Saya ingin menjadi anak yang bisa mengantarkan mereka ke Baitullah, melengkapi rukun agama. Dan dengan doa seorang anak pula, saya ingin mengantarkan mereka menjadi penghuni jannah. Aamin , aamiin ya Rabbal a’lamiin.

Memikirkannya saja membuat saya tak sabar untuk menjemput harapan-harapan saya itu. Menjemput nikmat-nikmat yang Allah SWT janjikan untuk orang-orang yang percaya, berusaha dan berdoa. Dalam hati kecil saya, saya yakin, sketsa-sketsa yang semakin jelas itu akan menjadi nyata dengan usaha saya. Karena saya adalah manusia yang Allah SWT berikan ‘kesempurnaan’, maka tak ada alasan untuk tidak bisa berusaha.

Saya sadar saya harus berusaha dari sekarang. Saya harus terus ikhlas belajar, meninggalkan malas, mencintai menullis skripsi, memulai semuanya dari diri sendiri, meluruskan niat dan selalu mengingat penyemangat hidup saya, surga saya, keluarga saya, tujuan hidup saya. Menjadi lebih baik, lebih mulia, dan lebih berusaha. Dan Insha Allah, atas izinNya, kelak ketika semuanya menjadi nyata, saya nanti bisa tersenyum membaca sebuah catatan dari hati ini. Sebuah pengingat, penyemangat untuk hati saya yang sedang bergembira berusaha. Ah, subhanallah.

Terima kasih dan salam ukhuwah kepada ‘spirit maker’ saya kali ini, mba’ @yank mira, Seorang istri dan ibu yang baru saja berulang tahun, semoga selalu dihadiahkan waktu dan kesehatan untuk mendidik, menjadi sandaran dan juga surga bagi anak-anaknya. Serta menjadi bidadari pendamping imamnya di dunia dan akhirat, aamiin. Catatan hati ini terinspirasi dari catatan hati mba' @yank mira di hari istimewanya, yang juga saya ikut sertakan dalam “Catatan Hati 10 Maret 2012 - @yankmira #1 Giveaway”.

Semoga tulisan ini tak hanya sekedar permainan kata. Aamiin.

Wassalam.

9 comments:

  1. nice posting...

    semoga tercapai cita-citanya..
    dan semoga jadi anak kebanggaan orang tua, selaluuu

    ReplyDelete
  2. wah.. give away dari mba Mira sdh diposting!,
    mantaaap.. :)))

    Salam Bloofer!,
    My Blog The Ocean

    ReplyDelete
  3. @jjangnisa : aamiin, makasiiih y mb' ...
    slm kenal :)


    @salam Bloofer !
    hhhee,, takut nanti g sempat !
    thank u y, siap meluncuuurr :D

    ReplyDelete
  4. waahh mbak Unni ni ambil jurusan pendidikan ya??profesi yang mengangumkan..pahlawan tanpa tanda jasa..
    semangat selalu untukmu mbak

    ReplyDelete
  5. Iyaaaa. .!
    Semangaaat juga buat mb' uty ...

    Makasih y mb' .. :D

    ReplyDelete
  6. @bunda kanaya : aamiin .. :) makasiih :)

    ReplyDelete
  7. kunjungan perdana.. subhanallah org tuanya unni pasti bahagia kl baca ini ya :)

    ReplyDelete
  8. insha allah, aamiin ... makasihh ya bunda :D

    ReplyDelete