Wednesday, May 09, 2012

Manusia itu Lisan nya Terjaga bukan???

Seperti linglung, mencoba berdiri, setelah jatuh karena kata-katanya. 5 menit lalu, rasa ini tak ada. Kesal ini entah dimana. Dan sekarang, susah ku padamkannya.
Untuk dia yang tak tau bagaimana lisan harus bersuara...
Tolong, DIAM lah ! Maka tetap ku lihat kau sebagai manusia ...


Saya lagi kesal :(
Tak tau kenapa. Ada rasa tak suka ketika saya harus membaca satu kalimat di layar  putih berpinggiran biru itu. Untuk saya. Iya, untuk saya. Sebuah hinaan. Tak apa sebenarnya, KALAU memang saya melakukan hal yang salah , hina. Tapi ini? Bahkan berbicara dengannya tentang hinaannya itu saja saya belum pernah.


Maafkan saya. Mungkin tak nyaman teman-teman membaca kata-kata saya. :) 


Ini untuk dia, yang selalu tak bisa menjaga kata-katanya..
Berubahlah, karena ku tau kau pun sangat tak suka  untuk mendapatkan hal yang sama !


Dan untuk saya, anggap saja ini kejamnya lingkungan sekitar, sebelum dikenalkan kejamnya dunia :))


taken from here

26 comments:

  1. wow...suka ama endingnya...^^

    ReplyDelete
  2. Latihan dulu ya unn sebelum terjun ke lapangan hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehhee, Yuppp anggap aj seperti itu :D
      Daripada saya setreeess bang :D

      Delete
  3. lagi kesal...kesal adalah sumber amarah dan berasal dari syaithon yang sifatnya api..dan untuk memadamkannya..maka segeralah ber-wudhu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. :) Trima kasih sarannya ya Mas ...
      Iyaa, kesal sumber amarah, tapi alhamdulillah udah hilang kesalnya:)

      Delete
  4. Maksude piye tho mbak?
    Hihihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudnyaa saya lagi curhat, una ,, hihihihii

      Delete
  5. Kita memang harus bisa menjaga segala sesuatu yang keluar melalui lisan kita, karena hal tersebut nantinya akan dimintai pertanggungjawabannya kelak...
    Mulutmu harimaumu seperti kata pepatah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mari sama-sama menjaga lisan:)

      Makasih y sudah kesini :)

      Delete
  6. Bukan hanya sekedar lisan tapi setiap kata yang terucap di ingatan *ngga nyambung haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. kata yang terucap di ingatan? Waww...
      Kereen bang :)

      Delete
    2. Intinya semua yang akan kita putuskan harus dipikirin dulu baik buruknya... biar lisan itu tetap terjaga dan tak ada yang tersakiti hihi..

      Delete
    3. Siiaaapp , laksanaaakaan !!! :p :D

      Delete
  7. Replies
    1. Hehehee...
      Iy sih :)
      Namanya juga curhat , jd suka2 yang nulis, suka2 yg baca :)

      Okeh, thank u infonya ya ! :)

      Delete
  8. Perlu diingat dan sangat penting, bahwa yang perlu dijaga itu tidak hanya lisan saja, namun semua anggota tubuh juga selalu senantiasa dijaga, kita hidup di dunia ini senantiasa selalu berhati-hati, tingkat kehati2-an itulah yang mencerminkan iman kita karna Alloh selalu mengawasi setiap detik bahkan milidetik-pun tak terlewatkan oleh-Nya...., btw don't forget to visit me back ^-^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, memang tak hanya lisan yang harus dijaga. semuanya harus dijaga.
      Yah, kalo dibahas semua di sini panjaaang mas.. Kan ini curhataaann .. hehehee

      Makasih, OK ! ^_^

      Delete
  9. Replies
    1. Kemaren saya lagi seensitiip, Mbak syaaam :(

      Delete
  10. curhat ma saya ajah yuukk...

    ahihihi

    :)
    Unni.. salam kenal yoo...

    kunjungan perdana :)

    ijin follow jugaa ahhhhhhhhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksiih ya mbaakk... :)
      Iya, besok2 kalo sensitip lagi, nanti cari mbak ayuu ah...
      hihihii
      Salam kenaal jugaa.. Saya folbek ya :D ;p

      Delete
  11. la-la-lagi sensitif ya ni :O
    huaaaa, sabarkan hati :D
    tenang tenang ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahhh, mbak maya taau ajaah :))
      Ia, sabar- sabar , unni :)
      Makasih ya Mbak May :)

      Delete
  12. wow, sabar ni .. hhe
    btw, layar putih berpinggir biru itu apaan to ni ?
    :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Layar putih berpinggir biru adalahhh ,,, gorden nya mama saya..Hahahahaa :p

      Delete