Waktu menunjukkan jam 23:00. Ketika saya telah dan masih berusaha mengumpulkan ‘keberanian’ untuk me-rewind memory2 lama yang (sebenarnya) sudah tersimpan rapi di tempat yang tidak ingin saya ‘sentuh’ kembali. Tapi ternyata rindu mengalahkan takut ku. Takut akan ‘sakit’ yang dulu pernah terasa, karena ‘tak nyaman’ ku dan ‘hubungan’ baik pun harus berakhir tak sebaik seperti ia bermula. Ah , sudahlah, tak ada gunanya hal itu harus teringat kembali Hanya karena kau rindu dengan ‘malaikat kecil’ mu yang sepertinya ‘turun dari surga’ untuk menghiburmu kan, unni???
Saya (masih) rindu mereka, anak2 riang yang senyum dan pertanyaan2 lucu nya selalu ada di tiap sore ku. Tawa, teriakan, serta keluhan2 manis yang selalu bisa buat saya bersyukur atas kesempatan yang Allah berikan untuk mengajarkan mereka sedikit ilmu yang saya punya. (dulu) Melihat mereka yang selalu semangaat memanggil,
“ Good afternoon, ma’am !!! “ lalu berlari ke arahh saya, sambil membuat pertanyaan2 yang selalu menimbulkan pertanyaan berikutnya. Ya, khas anak kecil yang selalu ingin tau. Saya rinduuu...
Belum lagi semangat mereka ketika materi pelan2 ku transfer, teriakan berebut untuk menjawab pertanyaan2 yang ku beri. Atau hanya sekedar melapor teman di sebelah kursi yang mengintip jawaban di buku. J Selalu ada senyum syukur melihat tingkah mereka.
Pernah suatu sore, ketika setelah seharian saya kuliah dan pulangnya langsung ke tempat kursus mereka (tempat kerja saya waktu itu). kepala saya ‘lelah’, pusing ketika saya mencoba menghilangkan ke-tidakmengertian mereka, dan tiba2 saya terduduk di kursi. Salah satu bidadari cantik dari mereka sadar kalo ada yang tak beres dengan ‘mam’ mereka.
“ Ma’am kenapa? “ tanyanya sambil sedikit berteriak.
“ Ma’am pusing, ” jawab saya dengan senyum dan suara seadanya.
“ Hey,diaaam,, jangaaan ribuut , kasiaaan ma’am sakiiit “ teriaknya kepada 9 temannya. Dan mereka pun diam dengan wajah polos mereka menatap ke arahku. Iba. Hhahaa anak-anak (ku) itu, ada rasa syukur, senang yang tidak bisa terjelaskan dengan jejeran2 huruf apapun.
Dan hari2 bersama mereka selalu menyenangkan. Kadang, ketika jenuh singgah, Allah swt ‘membisikkan’ pertanyaan2 lugu kepada mereka untuk lalu mereka menanyakannya kepada saya, hingga selalu bisa mengembalikan semua semangat yang sesaat menguap. Walaupun akhirnya ‘tidak nyaman’ saya menambah rasa ‘tidak sanggup’ saya untuk bertahan menikmati setiap waktu yang ada bersama mereka. Semuanya hilang. Sejak setahun lalu.
I luv them
Ya Allah , terima kasih untuk pernah menghadirkan segala tingkah lucu mereka (dulu). Meskipun mungkin semua nya tak pernah berbekas di ingatan mereka, dan esok mungkin hamba tak bisa bertemu dengan mereka , tapi lewat mereka lah, hamba semakin mencintai cita-cita hamba. Selalu kirimkan ‘malaikat-malaikat’ seindah mereka di perjalanan hamba menuju kepada-Mu. Aamiin. Titip rindu serta air mata yang masih menggenang di mata hamba buat mereka. Indahkan mimpi mereka. Terima kasih ya Allah, aamiin ya Rabbal aalaamiin ...
Januari, 26 2012 , 01:00, masih berteman dengan rindu yang belum terlunaskan ...
Rehan
With Anggy n Agnes
They re smart kids
With Rehan
ade-adenya luucuuu ^^ hihhi
ReplyDeleteLakukan perkerjaan dengan cinta....perkerjaan akan mencintai anda....uang bukan segalanya
ReplyDelete@suci , iy ,,mereka lucu semuaaa :(
ReplyDelete@Kang Unul , yup, betuulll... Jadi , bagaimana kabar andaa? sudah resign kah??
sepertinya damai banget hidup bersama anak-anak =)
ReplyDeleteyup, that's rite , pramadyaa :)
ReplyDelete