Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum
wr wb. 28 Ramadhan 1433 H.
Time
runs fast, rite? Perasaan masih kemaren romansa awal puasa menghinggapi tiap
masjid yang sesak dipenuhi jamaahnya. Eh, sekarang, sebagian besar jamaahnya tak tau berpencar di mana?! Masjid
ditinggalkan dengan kondisi 1 shaf jamaah perempuan. Dan 2 shaf lebih sedikit
untuk jamaah yang pas dibelakangnya Imam . Orang bilang fenomena aksesoris
pengindah lebaran yang justru lebih diindahkan dari yang seharusnya, hati.
Di
waktu-waktu begini pula, orang-orang akan rindu dan menunaikan rindunya untuk
berada di kampung halaman. Mudik menjadi keharusan untuk bertemu orang-orang
terkasih yang jauh di kampung sana. Well, sungguh nikmat rasanya melihat semangat orang-orang ini. Menempuh daratan,
lautan, beratus-ratus, bahkan beribu kilometer tak jadi alasan untuk tidak
pulang berlebaran. Yah, hanya melihat saja, saya bisa merasakan. Saya tak
pernaah mudiiik. Palu sepertinya telah menjadi kampung saya, tempat hati saya
bersinggasana. Ahahahaa.
Bicara
tentang tradisi ini, sekitar satu jam yang lalu, papa saya mudik, pemirsa!
Hiks, papa mudik bersama kerabat dekat yang kebetulan 1 kampuaang di Bone
(Salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan). Hampir tiap lebaran, papa pulang
mendarat ke kampung halamannya. Dan kami, anak dan istrinya, terpaksa ditinggal
berlebaran tanpa dirinya, eeeaaa ;p. Saya dan adik masih setengah sadar (baru
bangun) ketika papa pamit karena Om Andi (kerabat papa) datang menjemput. Salaman,
cipika cipiki sama papa. Ah, untung saja masih gelap pas air mata saya jatuh
gegara sedih ditinggal mudik sama papa. Cengeng!
Yaaah,
saya harus sabar menahan rindu untuk ledek2an sama papa. Untuk dengar papa
bilang, “astagaaa, luuaassssnya anaaakku ini” hahaahaaa. Well, semoga papa
sampai dan pulang kembali dengan selamat. Aamiin.
Januari, 1 2011
Dan
satu lagi, saya dan adik harus siap jadi anak yang MANDIRI. Mau makan? Masak sendiri! Karena papa mudik,
artinya mama tidak bakalan masak serajin kalau papa ada di rumah. Kalau
anak-anaknya lapar, pasti disuruh masak sendiri. Olalaaaa, Ini mama kandung,
apa mama tiriii yah ? Dan papa selalu tertawa kalo saya melapor tentang tradisi
mama kalo ditinggal mudik sama suaminya tercinta. Hahahaaaa.
Well,
buat yang mudik, selamat berlebaran di kampung halaman ya! Semoga hari lebaran
kita dipenuhi berkah Allah SWT, dipenuhi maaf, cinta dan kasih orang-orang
tersayang, dan semoga hati dan diri kita kembali ke fitrah, aamiin ya Rabbal
alamin !
From here
Buat
semuanya, teman-teman yang bergembira menunggu 1 Syawal 1433H, semoga kita
kembali dipertemukan dengan Ramadhan 1434 H dengan semangat ibadah yang lebih,
aamiin. Dan akhirul kata saya ucapkan Minal aidin Walfa’idzin, Mohon maaf untuk
semua huruf, kata dan cerita yang kurang berkenan.
Selamat Idul Fitri semuaaa :)
From here
Lho kok nggak ikut mudik ke Bone? Met Idul fitri yaa..mohon maaf lahir dan batin:-)
ReplyDeleteLg jagain mama nya mama , mbak :)
Deleteiya, mohon maaf lahir batin ya mbak :)
Veryyy fast T.T
ReplyDeleteSelamat lebaran yah mbak...
mhon maap lahir batin yah Unaaaa :)
DeleteYaa Allah, 2 hari lagi Ramadhan pergiii
ReplyDeleteT_T
Minal aidin wal faidzin ya, Unni.
ReplyDeletemohon maap lahir batin ya Mbak Milaaa :)
Delete