Friday, August 17, 2012

Catatan Kecil di Ujung Ramadhan

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum wr wb. 28 Ramadhan 1433 H.

Time runs fast, rite? Perasaan masih kemaren romansa awal puasa menghinggapi tiap masjid yang sesak dipenuhi jamaahnya. Eh, sekarang, sebagian besar  jamaahnya tak tau berpencar di mana?! Masjid ditinggalkan dengan kondisi 1 shaf jamaah perempuan. Dan 2 shaf lebih sedikit untuk jamaah yang pas dibelakangnya Imam . Orang bilang fenomena aksesoris pengindah lebaran yang justru lebih diindahkan dari yang seharusnya, hati.

Di waktu-waktu begini pula, orang-orang akan rindu dan menunaikan rindunya untuk berada di kampung halaman. Mudik menjadi keharusan untuk bertemu orang-orang terkasih yang jauh di kampung sana. Well, sungguh nikmat rasanya melihat  semangat orang-orang ini. Menempuh daratan, lautan, beratus-ratus, bahkan beribu kilometer tak jadi alasan untuk tidak pulang berlebaran. Yah, hanya melihat saja, saya bisa merasakan. Saya tak pernaah mudiiik. Palu sepertinya telah menjadi kampung saya, tempat hati saya bersinggasana. Ahahahaa.

Bicara tentang tradisi ini, sekitar satu jam yang lalu, papa saya mudik, pemirsa! Hiks, papa mudik bersama kerabat dekat yang kebetulan 1 kampuaang di Bone (Salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan). Hampir tiap lebaran, papa pulang mendarat ke kampung halamannya. Dan kami, anak dan istrinya, terpaksa ditinggal berlebaran tanpa dirinya, eeeaaa ;p. Saya dan adik masih setengah sadar (baru bangun) ketika papa pamit karena Om Andi (kerabat papa) datang menjemput. Salaman, cipika cipiki sama papa. Ah, untung saja masih gelap pas air mata saya jatuh gegara sedih ditinggal mudik sama papa. Cengeng!

Yaaah, saya harus sabar menahan rindu untuk ledek2an sama papa. Untuk dengar papa bilang, “astagaaa, luuaassssnya anaaakku ini” hahaahaaa. Well, semoga papa sampai dan pulang kembali dengan selamat. Aamiin.

Januari, 1 2011 

Dan satu lagi, saya dan adik harus siap jadi anak yang MANDIRI. Mau makan? Masak sendiri! Karena papa mudik, artinya mama tidak bakalan masak serajin kalau papa ada di rumah. Kalau anak-anaknya lapar, pasti disuruh masak sendiri. Olalaaaa, Ini mama kandung, apa mama tiriii yah ? Dan papa selalu tertawa kalo saya melapor tentang tradisi mama kalo ditinggal mudik sama suaminya tercinta. Hahahaaaa. 

Well, buat yang mudik, selamat berlebaran di kampung halaman ya! Semoga hari lebaran kita dipenuhi berkah Allah SWT, dipenuhi maaf, cinta dan kasih orang-orang tersayang, dan semoga hati dan diri kita kembali ke fitrah, aamiin ya Rabbal alamin !

From here

Buat semuanya, teman-teman yang bergembira menunggu 1 Syawal 1433H, semoga kita kembali dipertemukan dengan Ramadhan 1434 H dengan semangat ibadah yang lebih, aamiin. Dan akhirul kata saya ucapkan Minal aidin Walfa’idzin, Mohon maaf untuk semua huruf, kata dan cerita yang kurang berkenan.  Selamat Idul Fitri semuaaa :) 

From here



7 comments:

  1. Lho kok nggak ikut mudik ke Bone? Met Idul fitri yaa..mohon maaf lahir dan batin:-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lg jagain mama nya mama , mbak :)
      iya, mohon maaf lahir batin ya mbak :)

      Delete
  2. Veryyy fast T.T
    Selamat lebaran yah mbak...

    ReplyDelete
  3. Yaa Allah, 2 hari lagi Ramadhan pergiii
    T_T

    ReplyDelete
  4. Minal aidin wal faidzin ya, Unni.

    ReplyDelete